Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Intiland Development Tbk. menyatakan sejumlah calon investor berminat untuk membeli lahan di kawasan industri besutan perseroan di Batang, Jawa Tengah.
Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan saat ini perseroan tengah melakukan pematangan lahan di kawasan industri yang terletak di Batang. Emiten bersandi saham DILD itu memiliki lahan untuk pengembangan kawasan industri seluas 2.040 hektare.
“Saat ini masih proses pematangan lahan. Inquiries ada dari pihak lokal dan asing, belum bisa kami sampaikan rincian inquiries-nya,” kata Archied kepada Bisnis, Selasa (24/11/2020).
Adapun, kawasan industri di Batang mendapat banyak sorotan setelah CEO Tesla Inc. Elon Musk memberikan sinyal bakal membangun pabrik baterai di Indonesia.
Selain Intiland, kalangan perusahaan pelat merah juga turut mengembangkan lahan untuk kawasan industri di Batang. PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero), dan Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) bergabung dalam satu konsorsium untuk membangun Kawasan Industri Batang.
Sebelumnya, PTPP menyebut sudah ada potensi pembeli lahan Kawasan Industri Terpadu Batang dari luar negeri, termasuk Amerika Serikat.
Baca Juga
“Pelaksanaannya sedang dikebut penyelesaiannya supaya investor yakin untuk segera bisa masuk. PP berupaya penuh untuk menuntaskannya,” kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad kepada Bisnis.
Adapun, lahan di Kawasan Industri Batang seluas 450 hektare disebut siap bertahap pada Desember 2020 dan Januari 2021. Setelah pematangan, Novel berharap infrastruktur di sana bisa segera dieksekusi.
KIT Batang memiliki keunggulan antara lain ketersediaan lahan yang luas, akses transportasi yang mudah karena terintegrasi dengan jalan tol Batang—Semarang, jalur kereta api, dan laut, yang selama ini tidak mengalami rob.
Terkait dengan calon investor, Novel melanjutkan, dirinya sudah mendengar beberapa nama dan bahkan ada yang berasal dari luar negeri.
“Terkait dengan investor saat ini sedang ditangani oleh pihak BKPM, yang mana saja yang bisa segera masuk. Info yang saya dapat, ada dari Korea Selatan, China, Jepang, dan Amerika Serikat,” jelas Novel.