Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asing Jualan Hampir Rp300 Miliar, IHSG Berbalik Ambyar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat (20/11/2020). Indeks sempat menguat dan menembus level 5.600. Namun tekanan aksi jual membuat indeks tersungkur di zona merah pada akhir sesi pertama.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 13,18 poin atau 0,24 persen ke level 5.580,87 pada sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat (20/11/2020). Sempat menguat hingga menembus level 5.600, IHSG berbalik ke zona merah setelah tertekan aksi jual.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG mengawali perdagangan dengan penuh percaya diri. Indeks menembus level 5.602,78 saat pembukaan. Namun, tekanan aksi jual di satu jam pertama perdagangan mulai menggoyahkan posisi indeks hingga akhirnya melorot ke zona merah.

Sepanjang sesi pertama, IHSG bergerak di rentang 5.574,94 hingga 5.628,44. Total transaksi perdagangan mencapai 16,27 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp7,2 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp296,7 miliar di seluruh pasar.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, investor asing banyak melego saham-saham perbankan. Misal, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat aksi jual oleh investor asing sebesar Rp44 miliar. Kemudian disusul saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Masing-masing Rp36,4 miliar dan Rp18,9 miliar.

Saham ketiga bank pelat merah itu juga kompak terkoreksi. Saham BBNI turun 0,87 persen ke level 5.700. Sementara itu, saham BMRI dan BBRI masing-masing melemah 0,79 persen dan 0,99 persen.

Sebelumnya Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher memperingatkan IHSG rawan koreksi pada perdagangan hari ini kendati secara teknikal tren IHSG bisa melanjutkan penguatan. Dia menyebut, tren kenaikan IHSG dalam empat sesi terakhir menimbulkan potensi aksi ambil untung atau profit taking.

“Investor masih perlu mencermati kenaikan kasus Covid-19 di berbagai negara serta mencerna dampak keputusan suku bunga Bank Indonesia dan Bank of China,” tulisnya dalam riset harian, seperti yang dikutip Bisnis, Jumat (20/11/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper