Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan sinyal pemulihan lebih awal bisnis jalan tol yang akan terlihat pada laporan keuangan kuartal III/2020.
Adapun, emiten dengan kode saham JSMR tersebut belum menyampaikan laporan keuangan yang berakhir 30 September 2020.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan bahwa pandemi telah menekan bisnis perseroan sehingga pendapatan dan laba turun pada semester I/2020.
"Kami berusaha untuk bisa membuat [penurunan] ini menjadi positif karena apapun tekanan yang terjadi tidak bisa di-recover dalam tiga bulan," kata Donny, Kamis (19/11/2020).
Dia menyebut JSMR telah melakukan sejumlah efisiensi biaya untuk menyeimbangi tekanan yang terjadi pada masa pandemi. Harapannya, kinerja perseroan pada kuartal III/2020 akan sesuai dengan harapan dan bisa menjadi langkah awal untuk masuk dalam tahap pemulihan.
Apabila melihat trafik jalan tol, Donny menunjukkan trafik jalan tol Trans Jawa sudah pulih saat ini kendati pandemi masih berlangsung.
Menurutnya ada kecenderungan masyarakat lebih memilih menggunakan jalur darat untuk bepergian alih-alih menggunakan pesawat.
"Orang kan daripada naik pesawat, pilih naik mobil karena risikonya lebih kecil tidak bertemu banyak orang. Itu yang membuat Trans Jawa tetap ramai," tutur Donny.
Adapun, trafik Tol Trans Jawa saat ini disebut minus 5 persen dibandingkan dengan Februari ketika trafik naik mencapai 15 persen dari akhir 2019.
Secara garis besar, Donny menyebut kinerja trafik di jalan tol sudah lebih baik khususnya ketika libur panjang pada Oktober 2020. Kala itu, terjadi kenaikan trafik secara mingguan sebesar 4 persen atau lebih baik dibandingkan trafik pada April dan Mei yang sempat turun hingga 40 persen.
Donny pun mengingatkan bahwa bisnis jalan tol memiliki prospek bisnis stabil dalam jangka panjang walaupun saat ini cashflow perseroan masih tertekan akibat pembukaan 20 anak usaha dalam waktu bersamaan.
Hal itu membuat perusahaan operator jalan tol berbeda dengan perusahaan manufaktur yang bersandar pada kontrak jangka pendek.
“Revenue memang masih butuh waktu untuk naik, apalagi kami memilki 20 anak usaha yang mulai dalam waktu bersamaan. [Kinerja keuangan] tidak akan bisa cantik sebenarnya untuk jangka pendek,” jelas Donny