Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) meraup dana sebesar Rp550 miliar dari divestasi saham operator jalan tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu atau Becakayu,
Director of Business Development & Quality, Safety, Health & Environment Waskita Karya Fery Hendriyanto menyampaikan WTR telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) pada Agustus 2020. WTR melepas 30 persen sahamnya di operator jalan tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM).
“Sebelumnya, kepemilikan saham WTR pada KKDM sebesar 99,7%. WTR lalu mengalihkan 30 persen sahamnya kepada Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh,” kata Fery melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (19/11/2020).
RDPT yang diterbitkan tersebut berbasis saham yang diracik oleh perusahaan manajer investasi PT Danareksa Investment Management. Bertindak sebagai bank kustodian adalah PT Bank Central Asia Tbk.
Fery menyebut proses divestasi melalui penerbitan RDPT tersebut telah dimulai sejak Mei 2020. Setelah PPJB ditandatangani, dilakukan pula penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) pada 18 November 2020 setelah seluruh dokumen dan legalitas terpenuhi.
Adapun, penerbitan RDPT ini merupakan salah satu upaya kontraktor pelat merah itu untuk memperoleh penerimaan dana dalam rangka melakukan recycling asset. Konsep ini adalah menjual sebagian atau seluruh aset guna mendapatkan dana segar yang kemudian digunakan untuk membangun aset baru.
Baca Juga
Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan dana Rp550 miliar dari RDPT itu akan digunakan untuk pembangunan dan pengembangan ruas tol Becakayu dan tol milik WTR yang lain.
“Ke depan kami akan melakukan inovasi-inovasi dalam rangka percepatan penerimaan untuk penyelesaian proyek dan investasi infrastruktur jalan tol lainnya,” ujarnya.
Dalam catatan Bisnis, pelepasan saham lewat RDPT bukan yang pertama kali dilakukan oleh Waskita Toll Road. Pada 2018, WTR juga melepas 70 persen saham PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) lewat RDPT dan meraup dana segar Rp5 triliun.
WTTR adalah induk dari tiga perusahaan jalan tol yang mengelola tiga ruas di koridor Trans Jawa, yaitu Kanci - Pejagan, Pejagan - Pemalang, dan Pasuruan Probolinggo.