Bisnis.com,JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA berencana menghimpun dana dari penerbitan obligasi dan sukuk dengan target sebanyak-banyaknya Rp2 triliun. Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk refinancing Komodo Bond dan modal kerja perusahaan.
Jumlah emisi surat utang terdiri dari obligasi sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun dan sukuk maksimal Rp500 miliar.
Rencana penerbitan obligasi merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 dengan target penghimpunan dana Rp4 triliun. Adapun penerbitan sukuk menjadi bagian dari PUB Sukuk Mudharabah Wijaya Karya I dengan target dana Rp1 triliun
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan WIKA, Kamis (19/11/2020), Wijaya Karya akan menerbitkan obligasi dan sukuk dalam tiga seri, yaitu seri A tenor 3 tahun, seri B tenor 5 tahun, dan seri C tenor 7 tahun.
Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi sebagian pokok dari penerbitan Komodo Bond yang akan jatuh tempo pada 31 Januari 2021.
Sementara itu, dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk rencananya akan digunakan untuk membiayai modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Baca Juga
Untuk penerbitan obligasi dan sukuk ini, Wijaya Karya telah menunjuk PT BNI Sekuritas, PT BRI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Bank Mega Tbk. sebagai wali amanat.
Sementara itu, obligasi berkelanjutan Wijaya Karya telah mendapat peringkat single A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Untuk sukuk, Pefindo juga menyematkan rating single A syariah.
Masa penawaran awal obligasi dan sukuk yang akan dirilis oleh WIKA berlangsung hingga 1 Desember 2020. Kemudian perkiraan tanggal efektif dijadwalkan pada 11 Desember 2020. Masa penawaran dan penjatahan dijadwalkan pada 15 dan 16 Desember 2020. Obligasi dan sukuk kemudian direncanakan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 21 Desember 2020.