Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perunggasan terintegrasi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk., optimistis dapat kembali mengejar pertumbuhan 10 persen hingga 15 persen pada 2021 setelah membukukan kinerja cukup defensif pada tahun ini.
Wakil Presiden Direktur Japfa Comfeed Indonesia Bambang Budi Hendarto mengatakan bahwa kebijakan pemerintah yang semakin tegas untuk menyeimbangkan pasokan ayam akan membawa dampak positif terhadap kinerja perseroan.
Selain itu, prospek pemulihan ekonomi yang melemah akibat pandemi Covid-19 juga menjadi sentimen positif yang dapat membantu perseroan memperbaiki kinerjanya ke depan.
Sebagai gambaran, kinerja emiten berkode saham JPFA hingga kuartal III/2020 masih tampak defensif seiring dengan pelemahan permintaaan.
JPFA membukukan penurunan pendapatan 8,28 persen secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp24,92 triliun hingga kuartal III/2020.
Selain itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp257,18 miliar hingga kuartal III/2020, anjlok 75,3 persen daripada kuartal III/2019 sebesar Rp1,043 triliun.
Baca Juga
“Dengan kebangkitan ekonomi setelah pandemi Covid-19, kami yakin sektor unggas bisa kembali normal dan bergerak kembali untuk mengejar pertumbuhan 10 hingga 15 persen seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Bambang saat paparan publik di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Adapun, untuk mengakselerasi pertumbuhan kinerja pada tahun depan perseroan akan menggenjot sektor penghiliran, seperti memperbesar kapasitas fasilitas produksi daging olahan dan meningkatkan pemasaran, penjualan langsung kepada konsumen.
Apalagi, pada tahun ini JPFA telah mengakuisisi PT So Good Food (SGF) yang sesuai dengan selling purchase agreement (SPA) akan terkonsolidasi kinerjanya terhadap perseroan per 30 November 2020.
Selain itu, perseroan melalui anak usahanya yaitu PT Suri Tani Pemuka (STP) akan mendirikan pusat pembiakan induk (Broodstock Multiplication Centre/BMC) udang di Indonesia bekerja sama dengan Hendrix Genetics Aquaculture BV.
Head of Aquaculture Division Japfa Group Ardi Budiono mengestimasikan pembentukan joint venture itu akan memberikan kontribusi sekitar Rp1 triliun setiap tahunnya kepada perseroan.
Di sisi lain, Head of Corporate Finance Japfa Comfeed Indonesia Putut Djagiri menilai pandemi Covid-19 masih akan menjadi tantangan bisnis bagi perseroan pada tahun depan.
Oleh karena itu, perseroan tetap akan melakukan beberapa inisiatif untuk menjaga dan mengendalikan kas secara ketat. Efisiensi akan terus ditingkatkan untuk meningkatkan profitabilitas.
“Ke depan, kami juga melanjutkan kebijakan capital expenditure (capex) yang tetap diprioritaskan untuk investasi jangka pendek-menengah dan rutin, jadi kami sekonservatif mungkin dan hati-hati dalam capex,” papar Putut.