Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADHI dan TLKM Pimpin Saham BUMN, IHSG Terbang ke 5.500

IHSG langsung tancap gas sejak pembukaan perdagangan Selasa (17/11/2020). Investor asing memborong saham-saham dalam negeri sejak sesi pertama perdagangan.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Saham BUMN menjadi motor pergerakan indeks harga saham gabungan sesi Selasa (17/11/2020).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung tancap gas sejak pembukaan perdagangan Selasa (17/11/2020). Investor asing memborong saham-saham dalam negeri sejak sesi pertama perdagangan.

IHSG parkir di zona hijau dengan menguat 0,64 persen ke level 5.529,940 pada akhir sesi Selasa (17/11/2020). Sebanyak 252 saham menguat, 187 terkoreksi, dan 177 stagnan.

Investor asing tercatat memborong saham-saham emiten dalam negeri. Net buy atau beli bersih hingga jelang sesi penutupan mencapai Rp740,59 miliar.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) memimpin penguatan saham-saham badan usaha milik negara (BUMN) sesi Selasa (17/11/2020). Kontraktor pelat merah itu naik 10,98 persen ke level Rp910.

Sementara itu, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi saham paling diincar investor asing dengan net buy Rp545,5 miliar menjelang akhir perdagangan. TLKM menguat 4,89 persen ke level Rp3.220 pada penutupan perdagangan.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga menguat sejak awal perdagangan. Produsen gas milik negara itu parkir di zona hijau dengan kenaikan 4,53 persen ke level Rp1.270.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan saham ADHI terkerek laporan kontrak baru perseroan. Pasalnya, terjadi kenaikan 20,8 persen secara bulanan.

Adapun, saham TLKM terkerek investasi perseroan di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek. Lewat anak usaha, operator telekomunikasi pelat merah itu menyuntik US$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.

“Kalau PGAS berkaitan dengan adanya kepastian harga distribusi gas,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (17/11/2020).

Secara umum, Nafan menilai pergerakan IHSG terdongkrak kabar efektifitas vaksin moderna. Kabar perekonomian Jepang yang meninggalkan resesi menurutnya juga menyulut laju indeks.

“Di sisi lain, market mengapresiasi kinerja neraca perdagangan per Oktober 2020 yang semakin surplus,” jelasnya.

Nafan menambahkan efek kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat masih terasa. Selain itu, pelaku pasar menanti pengumuman BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) tengah pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper