Bisnis.com, PALEMBANG – PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) memperluas strategi untuk mengejar laba di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, Jobi Triananda Hasjim, mengatakan terdapat lima strategi utama agar kinerja perusahaan terus meningkat.
Langkah itu meliputi optimalisasi distribusi, menebalkan kantong dengan optimalisasi pendapatan lain, hingga sinergi dengan BUMN klaster semen dan BUMN Karya.
“Pendapatan lainnya seperti pengelolaan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) di samping juga meningkatkan utilisasi pabrik,” kata Jobi di sela peringatan HUT Ke-46 SMBR secara virtual, Senin (16/11/2020) petang.
Jobi mengatakan sinergitas dengan klaster semen dan BUMN karya terutama dalam pembentukan Indonesia Cement Research Institute. Pusat penelitian dan pengembangan ini menjadi salah satu kunci pendorong peningkatan kualitas personil di SMBR.
“Dengan demikian kami dapat berkontribusi nyata terhadap pembangunan infrastruktur Indonesia, terutama di Sumsel,” ujar dia.
Jobi melanjutkan Semen Baturaja juga tengah memperluas model bisnis dengan menggarap segmen produk hilir. Lainnya, membangun fasilitas Alternative Fuel and Raw Material (AFR) dan Waster Heat Recovery Power Geneator di perusahaan.
Kondisi pandemi Covid-19, ujarnya, menuntut adanya penerapan digitalisasi di semua lini, termasuk pemasaran. Sehingga perusahaan membangun solusi digital dengan membentuk white labelling.
“Jangan menjadikan pandemi ini alasan kita untuk bermalas-malasan, justru new normal ini menjadi semangat baru bagi kita untuk tetap beraktivitas dengan segala keterbatasan. Kita harus berjuang bersama untuk mencapai target perusahaan,” katanya.
KINERJA
Emiten semen PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. membukukan kenaikan penjualan sebesar 18 persen secara bulanan ditopang oleh penjualan di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah Corporate Secretary Semen Baturaja Basthony Santri mengatakan penjualan semen perseroan pada September 2020 sebesar 202.717 ton.
Dengan penjualan semen sebesar 1.083 juta ton pada periode Januari - Agustus 2020, maka dengan ditambah data September 2020, penjualan emiten semen pelat merah ini secara year-to-date hingga akhir September 2020 menjadi 1,28 juta ton.
Pencapaian itu lebih rendah 15,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,51 juta ton.
SMBR sendiri menargetkan dapat menjual 1,92 juta ton semen pada tahun ini. Target ini merupakan revisi karena sebelumnya untuk 2020 dalam RKAP, perusahaan menetapkan target penjualan sebesar 2,6 juta ton.
Kontribusi penjualan semen sendiri terbesar masih berasal dari wilayah Sumbagsel yang meliputi Provinsi Sumatra Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung.
Adapun, Sumatera Selatan dan Lampung menjadi penyerap terbesar produk emiten berkode saham SMBR tersebut pada bulan lalu sebesar 87 persen.
Dalam perdagangan 17 November 2020, harga saham Semen Baturaja tercatat stagnan di level Rp560. Namun jika ditarik dari awal tahun (year-to-date), harga saham SMBR telah naik 28,44 persen dari posisi Rp436.