Bisnis.com, JAKARTA - Entitas bisnis pertambangan Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menargetkan volume produksi batu bara sejumlah 90 juta ton pada 2021, meningkat dari panduan 2020.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava menargetkan panduan volume produksi perseroan pada tahun depan mencapai 90 juta ton, lebih tinggi daripada target tahun ini di kisaran 83 juta -85 juta ton.
Optimisme itu pun seiring dengan ekspektasi pemulihan kondisi pasar akibat pandemi Covid-19 dan lingkungan ekonomi geopolitik yang lebih kondusif pada 2021.
Selain itu, emiten berkode saham BUMI itu berharap dapat meningkatkan sekitar 10 persen volume produksi di tambang Arutmin pada 2021, termasuk produksi kalori tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja.
“Upaya kami akan terus memantau dan mengoptimalkan beban biaya sebanyak yang kami bisa, meningkatkan margin, memproduksi lebih banyak batubara berkualitas tinggi dari Arutmin seiring dengan prospek kenaikan harga yang akan membantu kami meningkatkan kas dan mempercepat pembayaran hutang,” ujar Dileep kepada Bisnis, Jumat (13/11/2020).
Adapun, hingga September 2020 BUMI mencatatkan volume penjualan sebesar 60 juta ton, turun 5 persen daripada pencapaian hingga September 2019 sebesar 63 juta ton.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, BUMI membukukan penurunan pendapatan hingga US$587,8 juta, turun 21,8 persen dari posisi US$751,85 juta pada September 2019.
Dileep menjelaskan bahwa pelemahan kinerja itu seiring dengan kondisi industri batu bara secara keseluruhan yang tengah dalam tekanan.
Untuk kinerja produksi, BUMI juga mencatatkan penurunan volume produksi sebesar 3 persen secara year on year (yoy) menjadi 61 juta ton hingga September 2020. Pada periode yang sama tahun lalu, BUMI membukukan volume produksi hingga 63 juta ton.