Bisnis.com, JAKARTA – Mengikuti jejak PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan PT Indofarma Tbk. (INAF), emiten farmasi PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) menyatakan siap memasok produk remdesivir ke Indonesia.
Presiden Direktur Darya-varia Laboratoria Jose Sumpaico Romana mengatakan langkah ini diambil seiring dengan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia.
“Perseroan akan meluncurkan produk remdesivir, [dengan merk dagang] Remidia pada kuartal keempat tahun 2020,” ungkap Jose dalam paparan publik, Jumat (13/11/2020).
Lebih lanjut, Bob Barrera dari divisi Prescription Health Group Darya-varia Laboratoria mengatakan perseroan terus mencari cara untuk membantu mengatasi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Disamping meluncurkan produk remdesivir, perseroan juga berusaha mempercepat pendaftaran produk vitamin dan mineral untuk sistem kekebalan tubuh dan berupaya menemukan produk lainnya yang dapat membantu mengatasi pandemi.
“Serta tidak menutup pintu untuk peluang yang ada termasuk vaksin,” ungkap Bob dalam kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, Remidia adalah merk dagang remdesivir yang dijual oleh perseroan.
Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai produk ini. Namun terlihat dari tampilan luar, Remidia terlihat sudah mendapatkan pengakuan dari Biosciences Federation (BSF), sebuah komunitas bioscience yang berhubungan dengan riset dan pengajaran.
Untuk diketahui, remdesivir dipercaya mampu menghambat replikasi virus Covid-19 di dalam organ tubuh manusia.
Adapun, penggunaannya hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan kondisi kritis ditandai dengan tingkat saturasi oksigen di bawah 94 persen dan sedang menjalani perawatan dengan ventilator mekanik.
Pada awal Oktober, emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan PT Indofarma Tbk. (INAF) sudah lebih dahulu mengumumkan pemasaran dan distribusi remdesivir bekerjasama dengan perusahaan farmasi asal india.
KLBF bersama dengan PT Amarox Pharma Global (Amarox) mengumumkan telah menjalin kerjasama untuk pendistribusian produk Covifor merek dagang remdesivir oleh Hetero Healthcare yang dijual dengan harga Rp1,5 juta per vial.
Sedangkan INAF bekerjasama dengan Mylan Laboratories Limited untuk mendistribusikan remdesivir dengan merk dagang Desrem yang dijual lebih murah yakni Rp1,3 juta per vial.