Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korporasi Gencar Cari Dana, BEI: Emisi Obligasi Rp72,9 Triliun

Bursa Efek Indonesia menyampaikan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 91 emisi dari 56 perusahaan tercatat senilai Rp72,93 triliun.
Papan elektronik menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Papan elektronik menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2020, PT Bursa Efek Indonesia mencatat emisi obligasi dan sukuk mencapai Rp72,93 triliun.

Dalam laporan mingguannya, Bursa Efek Indonesia menyampaikan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 91 emisi dari 56 perusahaan tercatat senilai Rp72,93 triliun.

Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 465 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp433,81 triliun dan US$47,5 juta/

"Total obligasi dan sukuk tersebut tersebut diterbitkan oleh 127 perusahaan tercatat," papar BEI, dikutip Sabtu (14/11/2020).

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 123 seri dengan nilai nominal Rp3.657,71 triliun dan US$400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp7,18 triliun.

Pada Kamis (12/11), Obligasi Berkelanjutan I Sinar Mas Multiartha Tahap II Tahun 2020 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Sinar Mas Multiartha Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp875 miliar.

Obligasi Berkelanjutan I tersebut terdiri dari Obligasi Seri A (SMMA01ACN2) dengan nilai nominal sebesar Rp1 miliar tingkat bunga 9 persen, jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.

Selanjutnya, Obligasi Seri B (SMMA01BCN2) dengan nilai nominal sebesar Rp874 miliar, tingkat bunga 10,25 persen, jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.

PT Kredit Rating Indonesia memberikan pemeringkatan untuk Obligasi ini yaitu irAA (Double A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Bukopin Tbk.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia menargetkan efek bersifat surat utang dan sukuk (EBUS) yang ditransaksikan melalui sistem penyelenggara pasar alternatif (SPPA) baru dapat mencapai sekitar 3 persen dari total transaksi harian EBUS.

Berdasarkan data BEI, transaksi harian EBUS yang tercatat di bursa sepanjang Januari hingga Agustus 2020 ini mencapai Rp40,02 triliun, terdiri atas transaksi obligasi pemerintah Rp38,59 T dan obligasi korporasi Rp1,42 T.

Realisasi tersebut jauh di atas proyeksi bursa pada awal tahun ini yang sebesar Rp33,10 triliun.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan peningkatan transaksi di atas proyeksi tersebut akibat kondisi pasar yang tak biasa karena terjadi pandemi tahun ini.

“Estimasi ini dibuat sebelum pandemi dan ini sudah jauh melebihi karena setelah pandemi kita tahu banyak terjadi peningkatan transaksi. Kuta tidak tahu apakah ini akan berlanjut tahun depan atau tidak,” ujarnya dalam konferensi pers daring soft launching SPPA, Senin (9/11/2020)

Namun, untuk estimasi kue pasar dari transaksi via SPPA baru, Laksono mengatakan mereka masih berpegangan pada estimasi yang dibuat prapandemi yakni sekitar 3 persen dari perkiraan transaksi pada 2021 sebesar Rp37,48 triliun.

“Kita ambil yang moderat dulu, di 2021 nanti SPPA ini bisa mengakkomodir lebih kurang 3 persen dari seluruh transaksi, atau sekitar Rp1-2 miliar [dari total transaksi harian] tahun depan Rp36 T mungkin lebih,” tuturnya.

Dia optimistis pasar obligasi di Indonesia terus berkembang, termasuk aktivitas transaksi di dalamnya. Ini terlihat dari total nilai obligasi yang tercatat dan diperdagangkan di bursa yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper