Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Euforia Kemenangan Joe Biden Berakhir, Bursa Asia Ditutup Melemah

Indeks saham di beberapa bursa Asia kompak melemah. Euforia kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS dinilai sudah berakhir. Dalam waktu dekat investor mungkin akan fokus terhadap penyebaran Covid-19 yang kembali marak dan membuat kekhawatiran pasar baru.
Tokyo Stock Exchange./Bloomberg
Tokyo Stock Exchange./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia ditutup di zona merah pada perdagangan hari Kamis (12/11/2020) seiring dengan investor yang menilai penyebaran Covid-19 di beberapa negara memburuk. Investor juga menilai pasar saham di Asia sudah terlalu ‘panas’ sejak memulai reli pada pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P/ASX 200 Australia terpantau terkoreksi 0,49 persen. Indeks Topix Jepang juga mengalami pelemahan setelah ditutup melemah 0,16 persen.

Sementara itu di Korea Selatan, indeks Kospi juga terpantau terkontraksi 0,41 persen disusul indeks Hang Seng Hong Kong yang bergerak menurun 0,43 persen. Indeks Shanghai Composite China juga ikut terkoreksi 0,13 persen.

Kepala Ekonom Apollo Global Management Inc Torsten Slok mengatakan bahwa dalam waktu dekat investor mungkin akan fokus terhadap penyebaran Covid-19 yang kembali marak dan membuat kekhawatiran pasar baru.

Adapun dalam sepekan terakhir bursa Asia menggeliat seiring dengan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat yang menempatkan Joe Biden sebagai kandidat kuat pemenang pilpres. Biden telah mengumpulkan 270 electoral vote, jumlah yang cukup untuk memenangkan pilpres.

“Tampaknya akan menjadi kurva pemulihan berbentuk W,” ujar Slok seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (12/11/2020).

Dia menjelaskan bahwa kekhawatiran terbaru pasar itu akan menambahkan penderitaan ekonomi lebih lanjut dan dapat mengancam pasar ekuitas global yang telah berhasil melonjak hingga 10 persen pada bulan ini.

Sebagian investor telah mulai mencari perlindungan di saham perusahaan dengan neraca yang solid dan rangkaian produk yang mendapat manfaat dari jarak sosial.

Di sisi lain, Moderna Inc. mengatakan uji coba telah mencapai target utama untuk menganalisis keefektifan vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper