Bisnis.com, JAKARTA – PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) bakal mengubah penggunaan dana hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO) yang diraih 9 Oktober 2019 lalu.
Direktur Trinitan Metals and Minerals Widodo Sucipto mengatakan semula dana hasil IPO akan digunakan untuk membiayai pilot plant Pb Electro-winning.Emiten berkode saham PURE itu juga berencana meningkatkan kapasitas produksi lead electrolysis.
Namun, lanjutnya, pada perkembangannya ternyata Perseroan mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku High Antimony (HA) yang diperoleh dari impor, dan sumber bahan baku tersebut pun semakin terbatas.
Menurutnya, perseroan terus melakukan pengembangan yang salah satunya adalah memanfaatkan teknologi Hidrometalurgi Step Temparature Acid Leach (STAL) di Indonesia. Hal itu untuk melakukan proses pemurnian berlapis, sehingga menghasilkan limbah padat yang sangat minim, penggunaan air dan energi yang efektif.
“Teknologi ini juga dapat menjawab permasalahan pemerintah mengenai pengelolaan limbah pertambangan dan eksplorasi tambang,” ujar Widodo Sucipto dalam keterangan resmi Kamis (12/11).
Pada proses STAL ini, lanjutnya, perseroan akan melakukan pengolahan Nikel dan Kobalt yang merupakan kekayaan alam yang jumlahnya berlimpah di wilayah Indonesia. Saat ini kedua komoditas itu belum dimanfaatkan dan dikelola secara tepat, sehingga belum memberikan manfaat yang maksimal.
Berdasarkan catatan Bisnis, PURE berhasil menghimpun dana IPO sebesar Rp100 miliar. Perseroan juga mengadakan program Employee Stock Allocation (“ESA”) dengan mengalokasikan saham sebesar 955.000 lembar saham atau sebesar 0,29% dari jumlah Saham Yang Ditawarkan.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebesar 333.333.500 Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan dengan harga Pelaksanaan sebesar Rp 360,- per saham, sehingga Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebesar Rp120 miliar.