Bisnis.com, JAKARTA – Indeks yang berisi 45 saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia atau Indeks LQ45 menguat lebih tinggi dibandingkan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks LQ45 menguat 0,67 persen menjadi 840,51 pada penutupan perdagangan Senin (9/11/2020). Sejak awal tahun, pelemahan indeks LQ45 sebesar 12,62 persen.
Sementara itu, IHSG menguat 0,38 persen menjadi 5.356. Sejak awal tahun, IHSG anjlok 14,98 persen.
Adapun, penguatan indeks LQ45 hari ini didukung oleh saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang melesat 10,22 persen menjadi Rp1.240 per saham.
Menyusul saham emiten tambang lainnya yaitu PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang terapresiasi 6,56 persen menjadi Rp4.550 per saham.
Penguatan saham-saham emiten tambang menyusul uforia kemenangan Joe Biden dalam Pemilihan Presiden AS.
Baca Juga
Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan salah satu kebijakan Presiden AS Biden di masa depan adalah investasi US$1,3 triliun selama 10 tahun di sektor infrastruktur seperti energi terbarukan, air, dan transportasi.
Khusus di energi terbarukan, pengembangan baterai kendaraan listrik akan menguntungkan emiten-emiten tambang Tanah Air seperti ANTM dan INCO.
Selain saham tambang, penguatan konstituen LQ45 dari sektor ritel dan properti juga turut mebawa tenaga indeks.
Saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) menguat 5,98 persen menjadi Rp1.860 per saham dan saham PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) tumbuh 4,26 persen menjadi Rp735 per saham.