Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melonjak 1,43 Persen, Saham BCA Jadi Favorit Asing

Pada penutupan perdagangan Jumat (6/11/2020), IHSG naik 1,43 persen atau 75,2 poin menjadi 5.335,53. Sepanjang hari ini IHSG bergerak di rentang 5.246,7 - 5.335,5.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat perdagangan Jumat (6/11/2020) di tengah semarak bursa global yang menyambut Pilpres AS 2020.

Di sisi lain, investor melihat tanda perbaikan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020, meskipun terjadi resesi akibat penurunan ekonomi secara tahunan dua kali beruntun.

Pada penutupan perdagangan Jumat (6/11/2020), IHSG naik 1,43 persen atau 75,2 poin menjadi 5.335,53. Sepanjang hari ini IHSG bergerak di rentang 5.246,7 - 5.335,5.

Terpantau 263 saham menguat, 161 saham koreksi, dan 188 saham stagnan. Investor asing tercatat net buy Rp827,79 miliar.

Kapitalisasi pasar Bursa pun melejit mencapai Rp6.220,23 triliun. Nilai transaksi pasar saham meriah sebesar Rp10,5 triliun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak diburu investor asing dengan net buy Rp283 miliar. Saham BBCA naik 2,44 persen atau 750 poin menuju Rp31.500.

Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) diborong asing dengan net buy Rp264 miliar. Saham BBRI pun meningkat 2,01 persen menjadi Rp3.560

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan indeks Dow Jones kembali menguat cukup tajam dihari ke 4 sebesar +542.5 (+1.34%) sehingga menjadi pendorong penguatan IHSG menuju level 5.300 dalam perdagangan Jumat ini.

Di lain pihak, IHSG selama 4 hari mengalami kenaikan sebesar +132.07 poin (+2.6%) seiring sudah resminya Indonesia masuk dalam resesi dan belum jelasnya hasil pilpres di AS.

Lebih lanjut, peluang IHSG berlanjut menguat Jumat ini juga didorong oleh naiknya harga komoditas seperti Coal +1.40%, Nikel +0.99%, Timah +0.19% & CPO +1.81%, sehingga berpotensi mendorong naik saham dibawah komoditas tersebut.

Sementara itu, mayoritas bursa Asia ditutup di zona hijau ditengah proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat yang memasuki babak akhir.

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (6/11/2020), indeks S&P/ASX 200 Australia terpantau naik 0,82, persen disusul oleh indeks Topix Jepang yang menguat 0,52 persen

Sementara itu di Korea Selatan, indeks Kospi juga terpantau naik 0,11 persen. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong terpantau terkoreksi masing-masing sebesar 0,28 persen dan 0,16 persen.

Pada perdagangan hari ini, pasar bereaksi terhadap berita Pilpres AS 2020 dan progres selanjutnya. Di sisi lain, mereka memantau prospek ekonomi dan kebijakan fiskal.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III/2020 minus hingga 3,49 persen secara tahunan.

Secara kuartalan, ekonomi tumbuh positif 5,05 persen (quarter to quarter/qtq) dan secara kumulatif terkontraksi 2,03 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB triwulan II atas dasar harga berlaku Rp 3.894 triliun. Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.720,6 triliun.

"Yang pertama secara kuartalan, PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif dan cukup tinggi. Artinya terjadi perbaikan ekonomi yang siginifkan untuk melangkah ke triwulan IV," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (5/11/2020).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper