Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan membuka perdagangan Kamis (5/11/2020) di zona hijau, berhasil berbalik menguat dari penutupan perdagangan sebelumnya. Penguatan terjadi menjelang rilis PDB Indonesia kuartal III/2020 dan hasil pemilihan presiden AS.
Hingga pukul 09.03 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di level 5.1,978,031 menguat 1,47 persen atau 71,747 poin. Adapun, IHSG membuka perdagangan di level 5.161,39.
Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 231 saham berhasil menguat, 49 saham melemah, sedangkan 112 saham lainnya tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya.
Investor asing mencatatkan transaksi net buy sebesar Rp3,83 miliar dengan sasaran aksi beli tertuju pada saham perbankan, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp13,7 miliar dan diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp3,6 miliar.
Adapun, penguatan IHSG dipimpin oleh saham PT MNC Investama Tbk. (BHIT) yang naik 13,89 persen ke posisi Rp82 per saham dan disusul oleh saham PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI) yang naik 10,87 persen ke level Rp306.
Sebelumnya, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan bahwa penguatan indeks Dow Jones Industrial Average selama tiga hari berturut-turut berpotensi menjadi sentimen positif untuk perdagangan Kamis (5/11/2020). Koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) sesi sebelumnya menjadi peluang untuk membeli saham murah dengan kinerja fundamental kuat.
“Peluang rebound IHSG hari ini didorong oleh naiknya harga komoditas seperti minyak, batu bara, nikel, timah, dan CPO sehingga berpotensi mendorong naik saham di bawah komoditas tersebut,” ujarnya dalam riset harian, Kamis (5/11/2020).
Edwin juga menyorot pengumuman data produk domestik bruto kuartal III/2020 yang diperkirakan akan minus 2,3 persen hingga 3,3 persen. Pergerakan IHSG berada di kisaran level support 5.054 dan resistance 5.138.