Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 serta proses penghitungan suara dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020.
Pada akhir perdagangan Rabu (4/11/2020), IHSG ditutup merosot 1,05 persen atau 54,25 poin menjadi 5.105,19. Sebanyak 281 saham ditutup melemah, 158 saham menguat, sedangkan 159 saham stagnan.
Pelemahan IHSG salah satunya tertekan oleh saham perbankan jumbo. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) koreksi 5 persen.
Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 2,66 persen, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) koreksi 1,07 persen, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) merah 1,19 persen.
Director Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan jelang rilis data perekonomian PDB pada Kamis (5/11/2020) disinyalir masih berada dalam kondisi stabil, pergerakan IHSG menunjukkan masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar.
Sentimen dari pergerakan market global dan regional masih akan turut membayangi pergerakan IHSG, sehingga jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek.
"Proyeksi pergerakan IHSG 4.889 - 5.188," paparnya dalam riset yang diterima Bisnis, Kamis (5/11/2020).
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 pada Kamis, 5 November 2020, pukul 11.00 WIB.
Ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini dipastikan akan memasuki fase resesi karena secara dua kuartal berturut-turut mencatat pertumbuhan negatif.
Pada 2 November 2020 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkoreksi 3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sebelumnya, pada kuartal II/2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 5,32 persen yoy. Meski masih terkontraksi dalam pada kuartal ketiga, Presiden Jokowi mengatakan tren pertumbuhan ekonomi ini justru membaik.
Di sisi lain, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG melemah pada perdagangan Kamis (5/11/2020). Pergerakan masih didorong sentimen Pilpres AS.
“Perhitungan suara masih sangat ketat sehingga menyebabkan ketidakpastian untuk investor. Pergerakan diperkirakan masih akan volatile hingga hasil resmi diumumkan,” ujarnya dalam riset harian yang dikutip, Kamis (5/11/2020).
Dia memprediksi IHSG akan bergerak dengan level support 1 5.077 dan support 2 5.049. Selanjutnya, resistance 1 5.160 dan resistance 2 5.215.
Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Simak terus secara live di Bisnis.com.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 3,04 persen atau 155,13 poin ke level 5.260,33.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 5.161,39-5.260,63.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 2,99 persen atau 152,60 poin ke level 5.257,80 menjelang akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 5.161,39-5.258,63.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,99 persen atau 101,57 poin ke level 5.206,77 pada awal perdagangan sesi II.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 5.161,39-5.217,19.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,85 persen atau 94,49 poin ke level 5.199,69 pada akhir perdagangan sesi I.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 5.161,39-5.217,19.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) melonjak 2,04 persen atau 103,94 poin ke level 5.209,14 pada pukul 11.15 WIB.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 5.161,39-5.217,19.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau menguat 1,7 persen atau 87 ,05 poin ke level 5.192,25.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergera dalam kisaran 5.161,39-5.195,94.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau di posisi 5.161,39.
Kemudian, indeks langsung melesat dengan penguatan 1,52 persen atau 77,38 poin ke level 5.182,58 pada pukul 09.01 WIB.