Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara PT Bali Towerindo Sentra Tbk. mendapatkan pinjaman sebesar Rp500 miliar dengan tenor selama 18 bulan.
Emiten berkode saham BALI itu memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Indonesia Infrastructure Finance pada 26 Oktober lalu. Wakil Direktur Utama Bali Towerindo Sentra Lily Hidayat mengatakan dana Rp500 miliar akan dipakai perseroan untuk merestrukturisasi utang kepada Bank Sinarmas.
“[Dana dipakai untuk] Pembiayaan ulang sebagian pinjaman ke Bank Sinarmas,” katanya dalam keterangan resmi Selasa (2/11/2020).
Lily menambahkan perseroan mengambil fasilitas pinjaman baru setelah membandingkan selisih tingkat suku bunga yang kompetitif. BALI, lanjutnya, menggunakan menara telekomunikasi sebagai jaminan atas pinjaman tersebut.
Pada awal 2020, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) telah mengucurkan dana segar senilai Rp800 miliar kepada BALI.
Emiten berkode saham BALI itu menjadi perusahaan pertama yang menerima produk credit guarantee facility (CGF) dari IFF. Presiden Direktur Indonesia Infrastructure Finance Reynaldi Hermansjah mengatakan CGF merupakan produk penjaminan obligasi pertama di Indonesia.
Baca Juga
"Peluncuran produk ini merupakan wujud nyata salah satu peran IIF, yaitu berperan sebagai katalis dan enabler dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya di industri Pasar Modal," katanya di Jakarta pada Kamis (30/1/2020).
Dia berharap produk CGF kedepannya dapat turut semakin mengembangkan pasar obligasi korporasi di Indonesia. Pasalnya, obligasi emiten berpotensi untuk memperoleh peningkatan peringkat sehingga memperluas investor base yang dapat disasar oleh emiten obligasi tersebut.
“Dengan skema CGF yang ditawarkan oleh IIF, diharapkan terjadi peningkatan yang relatif baik terhadap tingkat pemeringkatan obligasi yang akan diterbitkan, sehingga dapat memberikan daya tarik yang lebih kepada investor untuk berinvestasi pada obligasi tersebut, selain implikasi pada kupon yang menjadi semakin kompetitif," katanya.