Bisnis.com, JAKARTA – Sandiaga Solahudin Uno dan Rosan Perkasa Roeslani adalah dua konglomerat Indonesia. Namun perusahaan keuangan kongsi keduanya terus berguguran dalam 5 tahun terakhir.
Rosan memiliki jaringan investasi yang luas. Globe Asia pada 2018 memperkirakan kekayaannya mencapai US$450 juta atau sekitar Rp6,7 triliun.
Sedangkan Sandiaga Uno, memiliki kendaraan investasi yang terlihat di hadapan publik yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). Sandi memiliki saham di Saratoga setara 21,51 persen atau setara 583.565.429 lembar saham. Dengan harga penutupan saham SRTG Rp3.280 maka kekayaan Sandiaga dari saham SRTG saja sedikitnya Rp1,9 triliun.
Sedangkan dalam LHKPN yang disampaikan kepada KPK sebagai syarat mengikuti Pilpres 2019, Sandi melaporkan hartanya mencapai Rp5,09 triliun.
Namun, sejak Sandiaga aktif ke politik dan akhirnya berlabuh sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, kongsi bisnis Rosan dan Sandi dalam Recapital seperti mulai dilepaskan.
Tercatat perusahaan menjual kepemilikannya di Bank Banten karena membutuhkan tambahan modal seiring meingkatnya kredit macet.
Baca Juga
Keduanya memilih tidak menambah modal pada perusahaan asuransi yang dimiliki. Recapital memiliki asuransi jiwa Relife dan Asuransi umum Reguard.
Kedua konglomerat memilih melego asuransi jiwa Relife kepada PT Transpacific Mutualcapita. Relife juga berganti nama menjadi PT Asuransi Jiwa Starinvestama.
Sedangkan Asuransi Umum Reguard, karena tak kunjung memiliki modal sesuai ketentuan, Otoritas Jasa Keuangan akhirnya mencabut izin perusahaan.
OJK juga mencabut izin PT Recapital Sekuritas Indonesia karena permasalahan modal pada awal tahun ini. Manajemen disebut OJK akhirnya melakukan manipulasi yang menyesatkan regulator agar dianggap memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) sesuai regulasi.
Permasalahan modal juga menimpa Bank Pundi Tbk. (BEKS) yang dikendalikan Recapital. Akhirnya perusahaan investasi ini menjual kepemilikannya di BEKS kepada BUMD milik Pemda Banten.
Kongsi Sandi dan Rosan juga melepas kepemilikan di perusahaan pengelola air minum di sekitaran Jakarta. Recapital Advisors yang memiliki saham di Acuatico Pte Ltd melepas kepemilikannya ke Grup Salim melalui anak usahanya, Moya Indonesia Holdings Pte Ltd senilai US$92,87 juta atau setara dengan Rp1,24 triliun.
Acuatico Group merupakan pemilik sejumlah perusahaan penyedia air bersih perkotaan seperti Aetra Air Tangerang, Aetra Air Indonesia, Aetra Air Jakarta, dan Acuatico Hanoi.
Dengan tumpukan kekayaan ini, seharusnya tidak sulit bagi Rosan dan Sandi untuk menyelamatkan bisnis bersamanya. Lalu apakah kedua konglomerat masih berkongsi? Apalagi situs grup, baik recapital maupun www.recapital.id tidak lagi dapat ditemukan di internet.
Rosan P. Roeslani menyebutkan dirinya dan Sandiaga masih menjalankan Recapital.
“Iya masih [berkongsi dalam Recapital Advisor],” katanya kepada Bisnis, Sabtu (31/10/2020).
Menurut Rosan, dirinya dan Sandiaga memilih mengurangi eksposur dalam industri keuangan. Dengan alasan ini pula sehingga akhirnya pihaknya tidak menyetor tambahan modal yang membuat OJK mencabut izin Reguard.
“Kita memang sudah memutuskan untuk mengurangi exposure di bidang keuangan,” katanya.