Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk. belum mampu mencetak kinerja keuangan yang cemerlang hingga periode kuartal ketiga tahun 2020.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, emiten berkode saham SILO tersebut mencatatkan penurunan pendapatan 4,11 persen secara tahunan menjadi Rp5 triliun.
Pada pos beban SILO berhasil menekan beban pokok pendapatan dengan penurunan 3 persen hingga 32 persen. Namun perseroan tidak dapat berkelit dari tingginya beban keuangan yang naik 234,21 persen menjadi Rp127,67 miliar.
Hal ini membuat perseroan harus menelan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp48,79 miliar. Adapun pada periode akhir September 2019, SILO masih mencetak laba Rp42,88 miliar.
Dikutip dari keterangan resmi perseroan, kinerja SILO hingga periode September 2020 dipengaruhi oleh penurunan volume pasien karena penyebaran Covid-19.
Hal ini tercermin dari penurunan volume pasien rawat inap sebesar 24,9 persen menjadi 138.352 pasien. Volume pasien rawat jalan juga 22 persen menjadi 1.577.941 pasien.
Baca Juga
Presiden Direktur Siloam Ketut Budi Wijaya mengatakan banyak tantangan yang dihadapi perseroan pada tahun ini. Pihaknya akan terus mendukung Indonesia untuk melawan Covid-19 dengan terus memperbesar kapasitas tes Covid-19 dan menyediakan perawatan Covid-19 yang terbaik.
“Kami telah melihat perbaikan dalam hasil finansial kami pada kuartal ketiga tahun 2020, namun volume pasien masih sangat rendah dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkapnya dikutip dari siaran pers.
Walaupun volume pasien masih cenderung menurun, manajemen mengklaim pelayanan tes dan pengobatan Covid-19 sebagian bisa mengimbangi dampak dari penurunan volume pasien. Hal ini tecermin dari pendapatan operasional kotor yang hanya turun 0,6 persen menjadi Rp1,83 triliun dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2019.
Di sisi lain, SILO juga telah memperbesar kapasitas tes Covid-19 secara signifikan untuk mendukung Indonesia dalam melawan virus mematikan tersebut.
Pada periode September 2019, emiten yang tergabung dalam Grup Lippo tersebut telah melakukan 70 ribu tes PCR dan lebih dari 700 ribu tes rapid serta serologi.