Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT Acset Indonusa Tbk. memang belum mampu menunjukkan perbaikan kinerja yang signifikan dalam sembilan bulan 2020. Di tengah tekanan terhadap kinerja, hingga akhir tahun nanti perseroan akan menempuh sejumlah cara agar tidak menambah kerugian.
Per September 2020. emiten berkode saham ACST tersebut menderita kerugian Rp754,38 miliar. Adapun pendapatan anjlok 68,7 persen secara tahunan menjadi Rp960 ,72 miliar.
Presiden Direktur Acset Indonusa Idot Supriadi mengatakan perseroan memanfaatkan kondisi yang penuh tantangan untuk fokus pada upaya perbaikan di internal, khususnya pada aspek operational excellence.
Selain itu, perseroan juga memastikan masih akan memperbaiki kualitas pengelolaan proyek dari tahap perencanaan hingga kontrol akan proyek, baik untuk proyek berjalan maupun proyek yang didapatkan nantinya.
“Dari kuartal ke kuartal, ACST mulai menunjukkan kinerja keuangan yang lebih efisien, antara lain tercermin melalui penurunan beban dan biaya keuangan,” tuturnya melalui keterangan resmi, Senin (26/10/2020).
Idot mengakui dampak akibat pandemi diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Alhasil, ACST telah mengambil langkah-langkah strategis sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak berkepanjangan yang mungkin timbul.
Baca Juga
Beberapa langkah yang masih terus ditempuh antara lain efisiensi biaya operasional melalui inovasi dan sejumlah inisiatif pendukung, pengawasan proyek dengan lebih ketat, serta penerapan prosedur kesehatan untuk keselamatan dan kesejahteraan karyawan.
Selain itu, secara umum pandemi turut berdampak kepada penundaan sejumlah tender-tender proyek baru. Hingga kini, ACST mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp289 miliar, salah satunya yakni proyek jalan tol akses bandara internasional Jawa Barat Kertajati pada Agustus lalu.
Perseroan masih terus aktif mengikuti tender-tender yang ada dan mengambil momentum ini sebagai waktu yang tepat untuk perseroan dapat fokus dalam melakukan proses perbaikan internal yang kontinu, khususnya dalam aspek operational excellence.
Adapun, per kuartal ketiga 2020, perseroan secara resmi telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan total perolehan dana sebesar Rp1,5 triliun. Seluruh dana tersebut digunakan perseroan untuk melakukan pembayaran sebagian shareholder loan kepada PT United Tractors Tbk. (UNTR).
ACST juga telah mengambil langkah-langkah strategis seperti melakukan efisiensi biaya operasional melalui inovasi dan sejumlah inisiatif pendukung, pengawasan proyek dengan lebih ketat, serta penerapan prosedur kesehatan untuk keselamatan dan kesejahteraan karyawan.