Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) membukukan kinerja positif hingga akhir periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020. Pendapatan dan laba bersih emiten bersandi TBIG masih moncer dengan kenaikan di atas 10 persen.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada periode Januari-September 2020, TBIG mencatat pendapatan bersih sebesar Rp3,93 triliun. Jumlah tersebut naik 13,49 persen dibandingkan periode Januari-September 2019.
Seluruh pendapatan perseroan berasal dari penghasilan sewa menara telekomunikasi dan properti investasi. Penyewa terbesar TBIG saat ini adalah anak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Pendapatan dari Telkomsel sebesar Rp1,54 triliun atau 39,27 persen dari total pendapatan. Berikutnya pendapatan dari PT Indosat Tbk (ISAT) Rp845 miliar (21,48 persen), PT XL Axiata Tbk. (EXCL) Rp667 miliar, PT Hutchison 3 Indonesia Rp576 miliar (14,64 persen), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Rp193 miliar (6,94 persen), dan lainnya Rp27 miliar.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan juga terpantau naik sekitar 13,02 persen, yakni dari Rp653 miliar menjadi Rp 738 miliar, sedangkan beban usaha turun tipis dari Rp321 miliar menjadi Rp314 miliar.
Dari sisi bottom line, pertumbuhan laba perseroan juga signifikan. Laba yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik per akhir kuartal III/2020 mencapai Rp747 miliar, naik 22,26 persen dari sebelumnya Rp611 miliar.
Baca Juga
Kemudian dari pos kewajiban, liabilitas perseroan juga tercatat meningkat, yakni sebesar 9,14 persen menjadi Rp27,6 triliun. Salah satu penyebab peningkatan adalah kewajiban dari penerbitan surat utang.
Dari pos aset, total aset TBIG per 30 September 2020 naik 11,00 persen dibandingkan posisi per akhir 2019, yakni Rp34,26 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp2,43 triliun dan aset tidak lancar Rp31,83 triliun.
Hingga 30 September 2020, arus kas bersih dari operasi Rp3,41 triliun, naik 5,05 persen secara year on year dari Rp3,24 triliun menjadi Rp3,41 triliun.
Selanjutnya kas bersih untuk aktivitas investasi tercatat Rp1,73 triliun dan kas bersih untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp1,64 triliun. Sementara kas setara kas bersih perseroan per 30 September 2020 adalah Rp574 miliar.