Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas dunia bagaikan 'ketiban berkah' dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini karena meningkatnya kemungkinan bahwa paket stimulus AS akan disahkan sebelum pemilihan presiden November mendatang.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka di bursa Comex terpantau menguat 0,17 persen atau 3,2 poin ke level US$1.918,60 per troy ounce pada pukul 08.11 WIB.
Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau menguat 0,44 persen atau 8,42 poin ke level US$1.915,37 per troy ounce.
Sejalan dengan penguatan harga emas hari ini, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terpantau melemah 0,065 poin atau 0,07 persen ke level 93,002 pada pukul 08.14 WIB.
Penguatan harga emas dan pelemahan dolar AS juga terjadi di tengah optimisme terhadap bahwa paket stimulus AS akan disahkan sebelum pemilihan presiden November mendatang.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mengatakan rancangan undang-undang (RUU) stimulus tengah disusun saat dia menunggu panggilan telepon penting dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
Sementara itu, pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan majelisnya akan menyetujui paket stimulus virus corona yang komprehensif jika kesepakatan tercapai.
Pelosi mengatakan dalam wawancara di Bloomberg Television bahwa meskipun ada poin-poin kesepakatan yang sulit tercapai, dia senang dengan posisi terbaru pemerintahan Trump mengenai pengujian dan pelacakan virus corona. Kedua belah pihak juga mendekati kesepakatan mengenai ketentuan perawatan kesehatan lainnya.
"Tidak diragukan lagi, pasar akan mengikuti pembicaraan di Washington dengan sangat cermat," kata analis Commerzbank Daniel Briesemann dalam sebuah catatan.
"Emas bisa menguat jika terjadi kesepakatan karena dolar AS mungkin akan kurang diminati dan mungkin akan terdepresiasi,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Harga logam mulia bertahan dalam kisaran sempit sepanjang bulan ini di tengah peliknya pembicaraan stimulus. Investor juga menunggu hasil pemilihan umum untuk memberikan kejelasan mengenai arah harga emas.
Phillip Futures Pte dalam risetnya mengatakan kemenangan partai Demokrat seharusnya memacu reli emas, sejalan dengan ekspektasi stimulus yang lebih besar bagi perekonomian.
Sementara itu, perundingan antara Inggris dan Uni Eropa mengenai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit menemui jalan buntu setelah pembicaraan antara kepala negosiator kedua belah pihak berakhir tanpa terobosan apa pun.