Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut Musim Laporan Keuangan, Bursa Eropa Dibuka Melemah

Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,4 persen hingga pukul 08.34 waktu London, Inggris, sedangkan indeks FTSE All Share menguat 0,01 persen. Adapun indeks DAX Jerman terkoreksi 0,21 persen.
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Eropa dibuka melemah di tengah pembicaraan paket stimulus Amerika Serikat yang terus bergulir

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (20/10/2020), indeks Stoxx Europe 600 turun 0,4 persen hingga pukul 08.34 waktu London, Inggris, sedangkan indeks FTSE All Share menguat 0,01 persen. Adapun indeks DAX Jerman terkoreksi 0,21 persen.

Pasar Eropa tengah memasuki musim laporan keuangan. Saham BS Group AG melonjak setelah bank asal Swiss tersebut mencatatkan laba diatas perkiraaan sejumlah analis. Sementara itu, Reckitt Benckiser meningkatkan perkiraan penerimaannya seiring dengan kenaikan permintaan terhadap disinfektan.

Para pelaku pasar pun masih terus menanti kejelasan paket stimulus sebelum pemilu AS berlangsung pada 3 Novemer mendatang. Adapun The Fed meminta adanya lebih banyak dukungan fiskal untuk membantu pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona.

Ketua DPR AS dari Partai Demokrat Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dilaporkan terus melakukan pembicaraan guna mencapai kesepakatan pada paket stimulus ini. Dalam rancangan anggarannya, Partai Demokrat menolak mengurangi bantuan untuk pemerintahan daerah, pekerja, sekolah, dan layanan kesehatan.

Analis Senior Oanda, Edward Moya mengatakan pasar aset berisiko kehilangan daya tariknya seiring dengan perkembangan kasus positif virus corona di seluruh dunia. Hal ini juga diperparah dengan ketidakjelasan paket stimulus fiskal AS serta bank sentral yang mengambil kebijakan wait and see.

"Sejauh ini belum ada tanda-tanda penghapusan pelonggaran kuantitatif. Meski demikian, hal ini belum menjadi alasan yang cukup untuk membeli saham," jelasnya.

Sementara itu, angka kasus positif virus corona di seluruh dunia telah mencapai 40 juta kasus. Di AS, negara bagian Wisconsin dan sejumlah wilayah lain yang menjadi medan perang pemilihan presiden AS menimbulkan tantangan baru bagi calon petahana Donald Trump 2 minggu jelang pemilihan bergulir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper