Bisnis.com, JAKARTA- Emiten distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menargetkan laba bersih dari bisnis inti mencapai Rp40 miliar atau tumbuh 20 persen pada akhir tahun nanti.
Per September 2020, emiten bersandi saham IRRA itu mampu mencetak laba bersih Rp35,47 miliar, naik 475 persen secara tahunan. Laba meroket karena perseroan meraih pendapatan dari kenaikan harga saham hasil buyback sebesar Rp28,35 miliar.
Direktur Itama Ranoraya Pratoto Raharjo menjelaskan bahwa sejauh ini performa perseroan masih sesuai dengan harapan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pendapatan di kuartal IV/2020 diperkirakan akan memberikan kontribusi separuh dari pendapatan tahunan.
“Portofolio produk kami tahun ini bertambah seperti alat pemeriksaan USG, alat pemeriksaan untuk Covid-19 dan screening DNA untuk Ibu hamil tentu ini akan menjadi sumber pertumbuhan pendapatan perseroan kedepannya,” jelas Pratoto melalui keterangan resmi, Senin (19/10/2020).
Selain mengandalkan penjualan jarum suntik dan alat diagnosa darah, pada periode tiga bulan terakhir menjelang penutupan tahun, perseroan akan mulai penjualan alat pemeriksaan Covid-19 dari Abbot yang juga memiliki prospek yang bagus di pasar.
Pada tahun 2021, perseroan juga masih optimis sektor alat kesehatan masih akan tumbuh baik seiring dengan dimulainya program vaksin Covid-19.
Perusahaan terafiliasi OneJect juga akan merealisasikan tambahan kapasitas dari Pabrik baru di Cikarang tahap I dengan tambahan kapasitas produksi 500 juta unit/tahun.