Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) memantapkan posisinya di zona hijau hingga akhir perdagangan hari ini, Senin (19/10/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,45 persen atau 22,92 poin ke level 5.126,33 pada akhir perdagangan hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 5.090,78-5.128,65.
Volume perdagangan hingga penutupan mencapai 12,86 miliar saham, dengan nilai Rp8,29 triliun. Adapun investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell yang mencapai Rp329,85 miliar.
Investor asing paling banyak melepas saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dengan net sell mencapai Rp280,7 pada akhir perdagangan. Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membuntuti dengan net sell Rp63,8 miliar.
Dari sisi indeks sektoral, sebanyak enam dari 10 sektor ditutup menguat, dipimpin oleh sektor tambang yang naik 1,43 dan disusul sektor finansial dengan penguatan 1,08 persen.
Di sisi lain, empat sektor melemah, didorong oleh sektor pertanian yang terkoreksi 0,79 persen.
Sebelumnya, Director Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar, karena support level hingga saat ini tampak cukup kuat dipertahankan.
“Selain itu masih terjadinya capital outflow secara ytd serta fluktuasi nilai tukar rupiah masih akan turut mewarnai pergerakan IHSG hari ini,” ungkap William dalam risetnya yang diterima Bisnis, Senin (19/10).
William memperkirakan IHSG masih berpotensi terkonsolidasi dan bergerak dalam kisaran 4.889-5.188.
IHSG sejalan dengan mayoritas bursa saham Asia yang ditutup di zona hijau seiring dengan data ekonomi China yang positif serta pembicaraan paket stimulus di Amerika Serikat yang terus berlanjut
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (19/10/2020), indeks Topix Jepang mencatatkan kenaikan terbesar pada hari ini dengan melesat 1,3 persen. Menyusul di belakangnya adalah indeks S&P/ASX 200 Australia yang menguat 0,9 persen.
Selanjutnya, indeks Hang Seng Hong Kong juga menutup perdagangan di zona hijau setelah naik 0,6 persen disusul indeks Kospi Korea Selatan dengan kenaikan 0,3 persen. Sebaliknya, indeks Shanghai Composite China terkoreksi sebesar 0,5 persen.
Berdasarkan data Bloomberg, produk domestik bruto (PDB) China naik 4,9 persen pada kuartal III/2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan tersebut memang lebih rendah dari perkiraan ekonom, namun lebih tinggi dari kuartal II/2020 yang mencatat pertumbuhan 3,2 persen.
Sementara itu, penjualan ritel tercatat meningkat 3,3 persen pada September, produksi manufaktur tumbuh 6,9 persen pada bulan tersebut, dan pertumbuhan investasi terakselerasi sebesar 0,8 persen adalam sembilan bulan pertama tahun ini.