Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Paling Maju di Sumatra, Sumut Sumbang 8 Perusahaan Terbuka di Lantai Bursa

Kiprah perusahaan terbuka asal Sumut sudah dimulai sejak 1990 saat  PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) menggelar initial public offering (IPO) pada Juni 1990.
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. Emiten bersandi saham MARK ini merupakan 1 dari 8 perusahaan terbuka yang berbasis di Sumatra Utara./markdynamicsindo.com
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. Emiten bersandi saham MARK ini merupakan 1 dari 8 perusahaan terbuka yang berbasis di Sumatra Utara./markdynamicsindo.com

Bisnis.com, MEDAN- Bursa Efek Indonesia Perwakilan Sumatra Utara mencatat delapan perusahaan asal Sumatra Utara telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia hingga tahun berjalan.

Emiten paling baru dari Sumut yang melantai di BEI adalah PT Cahaya Bintang Medan Furniture Tbk. Adapun kiprah perusahaan terbuka asal Sumut sudah dimulai sejak 1990 saat  PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) menggelar initial public offering (IPO) pada Juni 1990.

Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution mengatakan CMBF mencatatkan saham di BEI pada 9 April 2020. Emiten yang bergerak di sektor industri consumer goods dengan sub sektor peralatan rumah tangga ini melepas 375 juta saham baru dengan harga Rp.160 per saham.

“Total saham publik CMBF adalah 20%. Emiten ini meraup dana IPO sebesar Rp.55 miliar,” ungkap Pintor, Rabu (15/10/2020).   

Pintor menyatakan hingga 30 September 2020, terdapat 547 nama pemegang saham publik di perusahaan ini. Sementara terdapat dua nama pemegang saham terbesar, yakni PT Richiwa Sakti Indonesia dan PT Sinar Makmur Rezeki.

“PT Richiwa Sakti Indonesia memegang 68 persen saham, diikuti PT Sinar Makmur Rezeki memegang 12 persen saham,” ungkap Pintor.

Dengan begitu hingga Oktober 2020 terdapat delapan emiten asal Sumut yang sudah berstatus sebagai perusahaan terbuka (Tbk.). Perusahaan pertama di Sumut yang membuka saham untuk publik adalah PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU). perusahaan penghasil pulp dari kayu ini membuka saham untuk publik sejak 18 Juni 1990.

Emiten lain yang juga membuka saham untuk publik, yaitu perusahaan perhotelan PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. (PGLI) yang telah melantai di bursa efek sejak 11 Mei 2000.

Kemudian menyusul PT Bank Mestika Tbk. (BBMD) yang IPO pada 8 Juni 2013. Berselang dua tahuun,  perusahaan manufaktur PT Ateliers Mecaniques D Indoneise Tbk (AMIN) juga menggelar IPO pada 10 Desember 2015.

Produsen manufaktur cetakan sarung tangan PT. Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) menambah panjang daftar perusahaan terbuka asal Sumut saat go public pada pada 12 Juli 2017.

Setahun kemudian, perusahaan bidang jasa kesehatan PT. Royal Prima Tbk. (PRIM) juga menjadi perusahaan terbuka sejak 15 Mei 2018. Di tahun yang sama, ada  perusahaan yang bergerak di industri kelapa sawit bernama PT. Mahkota Group Tbk. (MGRO) go public pada 12 Juli 2018.

Masih dari perusahaan sawit, PT. Cisadane Sawit Raya Tbk. menjadi perusahaan ke-7 asal Sumut yang menjadi perusahaan terbuka.

Untuk diketahui, Sumut merupakan provinsi dengan perekonomian paling maju di Sumatra. Pada 2019, produk domestik regional bruto (PDRB) tumbuh 5,22 persen menjadi Rp 801,73 triliun. Jumlah itu setara 23,39 persen PDRB seluruh provinsi di Sumatra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper