Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan Reksa Dana Susut Hampir 2 Persen, Apa Penyebabnya?

Dana kelolaan atau asset under management industri reksa dana turun 1,98 persen pada September 2020, dipicu beragam sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana secara industri terpantau mengalami penurunan pada September 2020 lalu.

Mengacu pada data Infovesta Utama, industri reksa dana masih mengalami penurunan dana kelolaan dari Rp542,27 triliun di akhir Agustus 2020 menjadi Rp531,52 triliun di akhir September 2020 atau turun sebesar 1,98 persen.

Data yang sama menjabarkan seluruh jenis reksa dana kompak mengalami penurunan dana kelolaan, dengan penyusutan nilai aktiva bersih atau NAB paling signifikan dialami oleh reksa dana campuran yang merosot 5,49 persen dan reksa dana pasar uang yang juga turun 4,34 persen.

Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan faktor eksternal dari Amerika Serikat juga ikut mempengaruhi penurunan dana kelolaan. 

“Koreksi pasar pada bulan September sebagian besar didorong oleh sentimen risk-off di AS [koreksi mendalam pada indeks S&P dan penurunan imbal hasil US treasury] yang menyeret semua aset berisiko di tempat lain termasuk saham, mata uang, obligasi, komoditas,” ungkap Farash kepada Bisnis, Senin (12/10/2020).

Dari dalam negeri, hal ini diperparah dengan meningkatnya kasus Covid-19, PSBB jilid dua di kawasan DKI Jakarta, kurangnya independensi Bank Indonesia ke depan dan prediksi resesi pada triwulan ketiga.

Terkait penurunan pada dana kelolaan instrumen reksa dana paling minim risiko yakni reksa dana pasar uang (RDPU), Farash menduga bahwa hal ini berhubungan dengan beberapa penempatan jangka pendek yang sudah mature underlyingnya.

“Kalau kita lihat minat RDPU masih tinggi terutama untuk menempatkan ekstra likuiditas dari institusi keuangan,” sambungnya.

Farash juga memprediksi katalis positif yang mendorong peningkatan dana kelolaan industri reksa dana pada bulan Oktober masih akan berasal dari Amerika Serikat.

Hal ini terutama didorong oleh kesepakatan tambahan stimulus fiskal Amerika Serikat dan keunggulan calon Presiden Joe Biden yang menyebabkan investor kembali masuk ke aset berisiko.

“Yang menarik juga dilihat UP (unit penyertaan) di bulan September untuk aset kelas saham, baik ETF, indeks dan reksa dana saham positif. Jadi indikasi juga banyak investor domestik memanfaatkan koreksi untuk ambil posisi investasi saat valuasi lagi rendah kembali,” sambungnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper