Bisnis.com, JAKARTA—Emiten penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memberikan konfirmasi atas pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pinjaman yang diperoleh Garuda Indonesia merupakan bagian dari upaya mendukung ekspor komoditas unggulan.
Seperti diketahui, pada Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia Kamis (8/10/2020), disebutkan GIAA memperoleh fasilitas kredit dari LPEI sebesar Rp1 triliun dengan tenor 1 tahun untuk mendukung aktivitas ekspor jasa perseroan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan fasilitas kredit tersebut merupakan kerjasama Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) antara Garuda dan LPEI yang sekaligus merupakan wujud sinergi BUMN dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
“Khususnya pengembangan sektor ekspor yang dilakukan antara lain melalui penyediaan aksesibilitas jalur penerbangan maupun pengembangan kapabilitas bisnis perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing komoditas ekspor Indonesia,” jelasnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Jumat (9/10/2020)
Dia menambahkan, sebelumnya perseroan telah meluncurkan sejumlah rute penerbangan khusus kargo dari wilayah penghasil komoditas ekspor unggulan nasional seperti Manado - Narita dan Makassar – Singapura dalam rangka mendukung daya saing komoditas ekspor unggulan nasional.
“Pembukaan rute penerbangan kargo tersebut tentunya menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk terus berperan aktif mendukung pertumbuhan perekonomian nasional,” imbuh Irfan.
Hingga akhir sesi pertama perdagangan hari ini, saham e GIAA naik 4 poin atau 1,74 persen ke level 234. Saham Garuda Indonesia bahkan sempat naik 3,4 persen ke level 238.
Total perdagangan saham mencapai 7,32 juta lembar dengan nilai transaksi Rp1,72 miliar. Kapitalisasi pasar atau market capitalization saham GIAA mencapai Rp6,06 triliun.