Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pengelola hipermarket Transmart Carrefour milik konglomerat Chairul Tanjung sedang menghadapi gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) oleh PT Tritunggal Adyabuana.
Berdasarkan data Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dikutip Senin (5/10/2020), Trans Retail Indonesia menjadi termohon dalam perkara nomor 319/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst.
Pendaftaran perkara dilakukan pada Rabu 30 September 2020. Klasifikasi perkara adalah penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Trans Retail Indonesia merupakan bagian dari Trans Corporation hadir dengan merek Carrefour, Transmart, dan Groserindo. Jumlah pegawai yang dimiliki lebih dari 12.000 pegawai.
Sekadar mengingatkan, CT Corpora mengakuisisi 60 persen saham Trans Retail Indonesia pada 2012 dari Carrefour Nederland B.V dan Onesia B.V senilai 525 juta Euro atau US$671 juta. Akuisisi tersebut merupakan lanjutan dari pengambilalihan 40 persen saham Carrefour pada 2010.
Adpaun, CT Corpora merupakan grup usaha milik Chairul Tanjung. Mengutip data Forbes dalam laporan April 2020, kekayaan Chairul Tanjung mencapai US$3,1 miliar, dan menempati peringkat ke-6 terkaya di Indonesia.
Baca Juga
Sementara itu, menurut data Forbes Real Time Billionaires pada Kamis (8/10/2020), kekayaan Chairul Tanjung meningkat mencapai US$3,6 miliar. Artinya, ada penambahan kekayaan CT sekitar US$0,4 miliar.
Dengan kurs Jisdor Rp14.750 per dolar AS hari ini, kekayaan Chairul Tanjung setara dengan Rp53,1 triliun. Kekayaan itu masih menempatkannya di peringkat ke-6 hartawan asal Indonesia, dan peringkat ke-723 orang terkaya di dunia.
Chairul Tanjung, dengan usia 58 tahun, menjadi yang termuda dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Dia pun menjadi satu-satunya yang masuk daftar orang terkaya tersebut di bawah usia 60 tahun.
Chairul Tanjung membangun kerajaan bisnisnya melalui CT Corp, yakni adalah perusahaan induk yang berbasis di Indonesia dan berkembang pesat di sejumlah industri.
Secara garis besar, CT Corp dibagi menjadi tiga operasi holding bisnis utama yang terkonsentrasi di layanan keuangan; media, gaya hidup dan hiburan; dan Sumber Daya Alam. Sejumlah lini usahanya memiliki posisi kuat di pasar konsumen, seperti Bank Mega, Bank Mega Syariah, Mega Life, Trans TV, Trans 7, Trans Fashion, dan Transmart.