Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pertemuan Bank Sentral, Bursa India Kembali Menghijau

Pelaku pasar setempat akan memantau keputusan bank sentral India terkait suku bunga acuan, yang diperkirakan tidak akan berubah.
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar India melanjutkan tren penguatan setelah sempat bergerak fluktuatif pada awal perdagangan. Kenaikan ini terjadi menjelang pertemuan komite moneter baru bank sentral India.

Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Rabu (7/10/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau menguat 0,8  persen ke posisi 39.871,03 waktu Mumbai, India.

Indeks Nifty 50 juga terpantau naik 0,4 persen yang ditopang oleh kabar dari Reliance Industries Ltd yang akan mendapatkan dana investasi sebesar US$750 juta di sektor usaha ritel.

Sebanyak 10 dari 19 indeks subsektor yang dikumpulkan oleh BSE Ltd mengalami kenaikan yang mayoritas dimotori oleh pergerakan saham perusahaan energi. Adapun, saham Bajaj Finance menjadi pemberat pergerakan saham dengan koreksi 4,2 persen.

Pelaku pasar setempat akan memantau keputusan bank sentral India terkait suku bunga acuan. Putusan ini kemungkinan akan tetap menahan biaya pinjaman (borrowing costs) rendah seiring dengan tingkat inflasi yang masih tinggi. Hal tersebut akan menguntungkan pihak kreditur dari sisi net interest margin.

Sementara itu, sinya pemulihan ekonomi India akan berdampak pada kenaikan tingkat konsumsi masyarakat memasuki musim perayaan.

“Jika pasar mendapat lebih banyak likuiditas dari bank sentral India, baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini akan berdampak pada kenaikan saham-saham sektor finansial,” jelas Abhimanyu Sofat, head of research IIFL Securities Ltd. Mumbai.

Adapun India juga tengah memasuki musim laporan keuangan perusahaan. Tata Consultancy Services Ltd akan merilis laporan keuangannya pada hari ini. Sedangkan, para investor juga memantau permintaan global, aksi buyback saham, dan sentimen lain yang terjadi di India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper