Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Phapros Tbk. (PEHA) mengumumkan penggunaan belanja modal atau capital expenditure hingga semester pertama tahun ini.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan perseroan sudah merealisasikan belanja modal sebesar Rp15,1 miliar per Juni 2020.
“Capex hingga year to date Juni 2020 mencapai Rp15,1 miliar untuk investasi rutin atau pemenuhan GMP (Good Manufacturing Practices) saja,” ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Di sisi lain, perseroan mengungkapkan bahwa belanja operasional atau operational expenditure perseroan berkisar Rp389 miliar hingga periode semester pertama tahun ini.
Hadi menyebutkan terdapat berbagai strategi yang dilakukan perseroan guna menjaga keberlangsungan bisnis.
Dari sisi finansial, entitas anak dari PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) tersebut menyatakan akan mengendalikan biaya usaha, utang berbunga dan piutang.
Baca Juga
Perseroan juga menyatakan akan terus mengendalikan ketersediaan produk, mengendalikan ketepatan kualitas, jumlah, dan waktu ketersediaan produk sesuai dengan permintaan pasar.
Sebelumnya, PEHA menyatakan bahwa perseroan menganggarkan belanja modal yang lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yakni hanya berkisar Rp50 miliar.
Dalam paparan publik virtual pada Juli lalu, Direktur Keuangan Phapros Heru Marsono menyatakan sepanjang tahun 2017 hingga 2019, perseroan sudah berinvestasi cukup besar dalam hal pengembangan bisnis secara organik maupun anorganik.
“Peningkatan kapasitas produksi di beberapa lini termasuk akuisisi pabrik farmasi lain PT Lucas Djaja itu juga cukup besar di tahun 2017-2019. Jadi, di tahun 2020 ini kita fokus ke pengelolaan GMP (Good Manufacturing Practices),” katanya.