Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Positif Covid-19 Mata Uang Rupiah Ikut Merana, Kok Bisa?

Mata uang rupiah berisiko tertekan seiring dengan sentimen negatif soal Trump terjangkit Covid-19.
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020).  Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah bersama mata uang Asia lainnya berisiko terkoreksi seiring dengan informasi Presiden AS Donald Trump positif Covid-19. Pasalnya, investor memburu dolar AS.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Jumat (2/10/2020) pukul 12.33 WIB mayotitas mata uang Asia tertekan. Rupiah terkoreksi 0,27 persen atau 40 poin ke level Rp14.875 per dolar AS.

Adapun, indeks dolar AS menigkat 0,2 persen menuju level 93,904. Sebelumnya dolar melemah 4 sesi beruntun pekan ini.

Mata uang yen naik terhadap semua mata uang G-10 karena investor mencari aset safe haven setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia positif Covid-19. Mata uang dolar AS juga memperpanjang keuntungan.

“Hasil tes virus corona Trump menyebarkan spekulasi, bahwa Biden akan memimpin dalam pemilihan presiden AS. Hal ini mendorong risiko, dan meningkatkan yen dan dolar, ”kata Kengo Suzuki, Kengo Suzuki, chief foreign-exchange strategist Mizuho Securities Co. di Tokyo.

Hasil tes Trump juga menunjukkan penyebaran virus corona yang mengejutkan di Amerika Serikat, negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management Co. di Tokyo menyampaikan, sentimen Covid-19 Trump membuat penghindaran aset berisiko meluas. Hal itu akan menekan pembelian saham, sementara investor beralih ke yen, dolar AS, dan obligasi AS.

"Pasar juga kurang yakin mengenaik Pemilu AS dan kampanye Pilpres ke depannya seperti apa," imbuhnya. Adapun, Pemilu AS akan berlangsung pada November 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper