Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah bersama mata uang Asia lainnya berisiko terkoreksi seiring dengan informasi Presiden AS Donald Trump positif Covid-19. Pasalnya, investor memburu dolar AS.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Jumat (2/10/2020) pukul 12.33 WIB mayotitas mata uang Asia tertekan. Rupiah terkoreksi 0,27 persen atau 40 poin ke level Rp14.875 per dolar AS.
Adapun, indeks dolar AS menigkat 0,2 persen menuju level 93,904. Sebelumnya dolar melemah 4 sesi beruntun pekan ini.
Mata uang yen naik terhadap semua mata uang G-10 karena investor mencari aset safe haven setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia positif Covid-19. Mata uang dolar AS juga memperpanjang keuntungan.
“Hasil tes virus corona Trump menyebarkan spekulasi, bahwa Biden akan memimpin dalam pemilihan presiden AS. Hal ini mendorong risiko, dan meningkatkan yen dan dolar, ”kata Kengo Suzuki, Kengo Suzuki, chief foreign-exchange strategist Mizuho Securities Co. di Tokyo.
Hasil tes Trump juga menunjukkan penyebaran virus corona yang mengejutkan di Amerika Serikat, negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Baca Juga
Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management Co. di Tokyo menyampaikan, sentimen Covid-19 Trump membuat penghindaran aset berisiko meluas. Hal itu akan menekan pembelian saham, sementara investor beralih ke yen, dolar AS, dan obligasi AS.
"Pasar juga kurang yakin mengenaik Pemilu AS dan kampanye Pilpres ke depannya seperti apa," imbuhnya. Adapun, Pemilu AS akan berlangsung pada November 2020.