Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Asia dibuka dengan hasil variatif pada perdagangan Jumat (2/10/2020). Perdagangan hari ini juga ditandai dengaan kembali dibukanya perdagangan efek di Jepang setelah terjadi gangguan pada Kamis kemarin.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (2/10/2020), indeks Topix Jepang dibuka naik 0,6 persen, sementara indeks S&P/ASX 200 terkoreksi 0,6 persen. Adapun, indeks berjangka S&P 500 dibuka melemah 0,1 persen hingga pukul 09.19 waktu Tokyo, Jepang.
Turunnya aktivitas perdagangan dan likuiditas diperkirakan akan memperburuk performa pasar Asia pada hari ini. Penutupan pasar di Korea Selatan, Hong Kong dan China masih terjadi karena hari libur di negara tersebut.
Perdagangan hari ini akan ditopang oleh sentimen pembicaraan paket stimulus fiskal antara Partai Demokrat dan Partai Republik Amerika Serikat yang belum mencapai kesepakatan. Pada hari ini, DPR AS telah meloloskan rancangan anggaran stimulus dari Partai Demokrat senilai US$2,2 triliun. Selanjutnya, rancangan ini akan dibawa ke lantai Senat AS.
Perhatian investor juga akan tertuju pada rilis terakhir data ketenagakerjaan di AS sebelum pemilu presiden di Negeri Paman Sam pada November mendatang. Ribuan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi pada pekan ini memberi sinyal korporasi masih mencoba menyesuaikan strategi-strategi bisnis untuk bertahan di tengah pandemi.
“Risiko pandemi ini sangat nyata dirasakan. Saat ini, pasar melihat lebih banyak risiko jangka pendek dibandingkan risiko jangka panjang,” kata Joanne Feeney, Partner di Advisors Capital Management LLC,.
Di Hong Kong, aparat keamanan dengan peralatan lengkap membanjiri jalanan untuk menumpas aksi demonstrasi pada hari libur nasional di wilayah tersebut.