Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Tabung Saham? Sektor Ini Dinilai Anti Resesi dan Pandemi

Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, ditengah kondisi pandemi virus corona, masih ada sejumlah sektor dengan performa yang cukup kuat.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sektor saham dinilai masih menjanjikan untuk menjadi lahan investasi di tahun 2020.

Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, ditengah kondisi pandemi virus corona, masih ada sejumlah sektor dengan performa yang cukup kuat. Salah satunya adalah sektor konsumer yang diwakili oleh ICBP dan INDF.

Selain itu, sektor farmasi juga memiliki kinerja yang bagus karena sentimen pandemi yang terjadi. Masyarakat kini semakin menyadari pentingnya kesehatan sehingga membeli banyak obat-obatan dan perlengkapan lainnya untuk menjaga kesehatan.

“Contohnya seperti KLBF, pandemi saat ini memberi sentimen yang positif bagi performa mereka,” ujarnya pada Kamis (1/10/2020).

Selanjutnya, ia juga merekomendasikan saham-saham emiten menara telekomunikasi. Menurut Suria, sektor ini terbilang tidak menanggung beban negatif dari pandemi yang sedang terjadi.

Dengan lonjakan penggunaan data internet, emiten-emiten di sektor ini masih sanggup mencetak keuntungan yang cukup signifikan. Di sisi lain, emiten-emiten telekomunikasi yang harga sahamnya tengah terdiskon juga memunculkan peluang tersendiri bagi para investor untuk masuk.

“Saham TLKM saat ini sedang terdiskon, tetapi masih terbilang potensial dan harganya sangat menarik. Ini dapat menjadi pertimbangan baik untuk para investor lama ataupun invstor yang baru akan mulai menabung saham ditengah pandemi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, investor masih berpotensi mendapatkan return yang cukup baik dari pasar saham.

Oleh karena itu, ia merekomendasikan para investor untuk melakukan stock picking. Ia memperkirakan, pemulihan ekonomi dunia dan Indonesia yang kemungkinan akan membentuk pola huruf K akan memunculkan saham-saham top picks dan top losers di Indonesia.

Budi mencontohkan, di Amerika Serikat, pandemi virus corona mendatangkan berkah bagi perusahaan-perusahaan di sektor teknologi seperti Amazon dan Netflix.

“Investor perlu menahan posisinya ditengah volatilitas yang terjadi demi keuntungan yang akan didapat ke depannya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper