Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. berencana mengonsolidasikan menara telekomunikasi milik anak usaha perseroan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ke entitas anak usaha perseroan lainnya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
Vice President Investor Relations Telkom Group Andi Setiawan menuturkan saat ini perseroan tengah fokus memperkuat lini bisnis menara telekomunikasi dengan rencana besar melepas Mitratel ke publik maupun melalui kemitraan strategis ke depannya.
“Sebab kita melihat Mitratel sebagai bagian Telkom dia undervalue 6-7 kali sehingga kita merasa pada saatnya nanti Mitratel perlu kita unlock baik melalui IPO maupun strategic partnership,” papar Andi, seperti dikutip Bisnis, Rabu (30/9/3030)
Namun sebelum itu dilakukan, Andi mengatakan perseroan akan lebih dahulu memperkuat posisi Mitratel di pasar, salah satunya dengan mengonsolidasikan 5.000—6.000 menara telekomunikasi milik Telkomsel ke Mitratel.
Diketahui, saat ini grup Telkom memiliki 34.025 menara telekomunikasi dengan rincian 18.000 menara dimiliki olek Telkomsel dan 16.025 sisanya milik Mitratel. Adapun secara industri Mitratel merupakan perusahaan menara kedua terbesar dari sisi jumlah menara.
“Kalau 5.000—6.000 itu bisa kita konsolidasikan, kepemilikan menara Mitratel akan mendekati number 1 tower provider atau bahkan akan jadi yang terbanyak. Jadi saat ini kita perkuat terlebih dulu,” tutur Andi.
Baca Juga
Dia menilai dengan tambahan menara tersebut maka posisi Mitratel di pasar akan semakin kuat sehingga secara valuasi juga akan lebih menarik. Ini diharapkan dapat menopang nilai Mitratel ketika melantai di bursa maupun menjalin kemitraan strategis.
“Tujuan utama Mitratel untuk unlock bukan hanya untuk mendapatkan dana tapi harapannya aset tower kita akan punya value lebih supaya bisa meng-enhance value Telkom secara grup,” tutupnya.