Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

XL Axiata (EXCL) Dapat Pinjaman Rp1,5 Triliun dari Bank Permata

Pinjaman akan digunakan untuk berbagai kebutuhan perseroan, mulai dari investasi hingga refinancing.
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. mendapatkan fasilitas pinjaman senilai Rp1,5 triliun dari PT Bank Permata Tbk. Pinjaman akan digunakan untuk berbagai kebutuhan perseroan, mulai dari investasi hingga membayar utang lama.

Berdasarkan keterbukaan informasi pada Jumat (25/9/2020), Sekretaris Perusahaan XL Axiata Ranty Astari Rachman menyampaikan perseroan telah menandatangani fasilitas pinjaman dengan PT Permata Bank Tbk. senilai Rp1,5 triliun dengan jangka waktu lima tahun.

“Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan perseroan untuk pengadaan barang modal, investasi, pembiayaan kembali pinjaman bank/obligasi, dan/atau pembayaran kewajiban umum lainnya,” tulis Ranty, Jumat (25/9/2020). 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Manajemen XL Axiata menyatakan tidak memangkas belanja modal atau capital expenditure (capex) 2020. Akan tetapi, dilakukan revisi dalam pos penggunaan.

Berdasarkan publikasi resmi, emiten bersandi saham EXCL ini terus menambah jaringannya. Per akhir Juni 2020, EXCL memiliki total lebih dari 139 ribu Base Transceiver Station (BTS) atau naik sekitar 10% dari jumlah BTS periode yang sama tahun lalu.

Dari total tersebut, sebanyak 49.744 merupakan BTS 4G. Sementara itu, jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 456 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Indonesia.

Pada kuartal II/2020, EXCL mencatatkan juga kenaikan jumlah pelanggan sebesar 0,32 persen secara kuartalan menjadi 55,67 juta.

Tingkat penetrasi pengguna smartphone tercatat mencapai 87 persen dari total pelanggan atau stabil dibanding kuartal sebelumnya yang 86 persen.

Adapun untuk pendapatan per pengguna atau average revenue per user (ARPU) periode kuartal ini, ada di angka Rp 36 ribu untuk prabayar dan Rp 111 ribu untuk pascabayar. ARPU campuran tercatat menjadi Rp 37 ribu dari sebelumnya Rp 36 ribu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper