Bisnis.com, JAKARTA - Aksi jual besar-besaran dari investor asing masih membayangi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (24/9/2020).
Pada penutupan sesi I hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah. Setelah dibuka pada level 4.878,35, IHSG ditutup anjlok 1,57 persen ke 4.840,7 pada akhir sesi pertama.
Hingga penutupan sesi II atau pukul 15.00 WIB, IHSG lesu 1,53 persen atau 75,2 poin menjadi 4.842,75, setelah bergerak di rentang 4.820,33 - 4.897,34.Terpantau 345 saham koreksi, 33 saham menguat, dan 141 saham sama seperti kemarin.
Nilai transaksi hanya sebesar Rp5,79 triliun, dengan net sell asing Rp498,35 miliar. Sejumlah saham BUMN jumbo menjadi sasaran jual investor asing.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi sasaran jual para investor asing dengan nilai net foreign sell (NFS) tertinggi sebesar Rp127,2 miliar. Selanjutnya, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang membukukan NFS Rp69,9 miliar.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga masuk daftar NFS tertinggi hari ini senilai Rp62,6 miliar. Selanjutnya, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan nilai jual bersih asing sebesar Rp55,6 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terpapar NFS Rp45,8 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, peringatan dari bank sentral Amerika Serikat terkait kebutuhan stimulus fiskal untuk mendorong pemulihan ekonomi membuat bursa Asia ditutup terkoreksi pada perdagangan Kamis (24/9/2020).
Dilansir dari Bloomberg, seluruh indeks di wilayah Asia mengalami penurunan dengan koreksi terbesar dialami oleh Kospi Korea Selatan sebesar 2,59 persen di posisi 2.272,22. Menyusul di belakangnya adalah indeks Hang Seng Hong Kong yang parkir di level 23.307,44 atau turun 1,83 persen.
Selanjutnya indeks Shanghai Composite China terkoreksi 1,57 persen ke level 3.228,22 diikuti oleh pasar Topix Jepang dengan koreksi 1,08 persen di kisaran 1.626,44.
Adapun, indeks S&P/ASX 200 Australia juga turun 0,81 persen ke posisi 5.875,89.