Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Disebut Mampu Produksi 350 Juta Vaksin pada 2021

Perusahaan pelat merah itu diklaim bakal mampu memproduksi 350 juta dosis vaksin pada 2021 mendatang.
Pekerja melakukan pengemasan saat memproduksi vaksin di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8/2018)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Pekerja melakukan pengemasan saat memproduksi vaksin di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8/2018)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA — Kapasitas PT Bio Farma (Persero) untuk memproduksi vaksin kembali meningkat. Perusahaan pelat merah itu diklaim bakal mampu memproduksi 350 juta dosis vaksin pada 2021 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam acara Ngopi BUMN yang ditayangkan secara virtual, Kamis (24/9/2020)

Dalam kesempatan tersebut, Arya menyatakan kapasistas produksi Biofarma kini telah mengamankan bahan baku untuk memproduksi 250 juta dosis vaksin. Adapun kini stok bahan baku tersebut terus diupayakan agar meningkat.

“Kami sudah mendapatkan [tambahan bahan baku] 80 juta [dosis], jadi totalnya 250 juta. […] sekarang Pak Erick Thohir lagi ke Korea Selatan, ini merupakan bagian langkah-langkah ini. Kemarin beli berangkat ke Korsel,” paparnya.

Selain tengah berupaya menggenjot proses pengembangan dan produksi vaksin dalam negeri, Indonesia juga bakal menerima vaksin buatan sejumlah produsen dari negara lain seperti Sinovac dari China dan G42 dari Uni Emirat Arab.

Arya menyebut untuk jangka dekat sambil menunggu pengembangan vaksin Merah Putih rampung Indonesia akan menggunakan vaksin dari negara lain dulu, tapi tetap fokus memproduksi sendiri karena kebutuhan akan vaksin sangat besar dan berulang.

“Kita tahu vaksin ini kebutuhan kita, karena kebutuhan kita sangat besar terhadap vaksin dan bukan berarti sekali vaksin ini bisa tahan seumur hidup. Maka, mau nggak mau kami akan fokus untuk mengadakan vaksin buatan dalam negeri,”

Beberapa waktu lalu, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Indonesia mendapatkan komitmen untuk memperoleh 20 juta dosis vaksin dari Sinovac di akhir tahun ini. Kemudian 250 juta dosis vaksin menyusul di tahun depan.

Adapun untuk kerja sama dengan G42, produsen vaksin itu menjanjikan akan mengirim 10 juta dosis vaksin di akhir tahun ini serta 50 juta dosis tambahan di tahun depan.

“Jadi kurang lebih Insya Allah di akhir tahun ini ada 30 juta dosis vaksin dan di tahun depan ada 300 juta,” kata Erick, Jumat (11/9/2020)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper