Bisnis.com, JAKARTA — Kapasitas PT Bio Farma (Persero) untuk memproduksi vaksin kembali meningkat. Perusahaan pelat merah itu diklaim bakal mampu memproduksi 350 juta dosis vaksin pada 2021 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam acara Ngopi BUMN yang ditayangkan secara virtual, Kamis (24/9/2020)
Dalam kesempatan tersebut, Arya menyatakan kapasistas produksi Biofarma kini telah mengamankan bahan baku untuk memproduksi 250 juta dosis vaksin. Adapun kini stok bahan baku tersebut terus diupayakan agar meningkat.
“Kami sudah mendapatkan [tambahan bahan baku] 80 juta [dosis], jadi totalnya 250 juta. […] sekarang Pak Erick Thohir lagi ke Korea Selatan, ini merupakan bagian langkah-langkah ini. Kemarin beli berangkat ke Korsel,” paparnya.
Selain tengah berupaya menggenjot proses pengembangan dan produksi vaksin dalam negeri, Indonesia juga bakal menerima vaksin buatan sejumlah produsen dari negara lain seperti Sinovac dari China dan G42 dari Uni Emirat Arab.
Arya menyebut untuk jangka dekat sambil menunggu pengembangan vaksin Merah Putih rampung Indonesia akan menggunakan vaksin dari negara lain dulu, tapi tetap fokus memproduksi sendiri karena kebutuhan akan vaksin sangat besar dan berulang.
Baca Juga
“Kita tahu vaksin ini kebutuhan kita, karena kebutuhan kita sangat besar terhadap vaksin dan bukan berarti sekali vaksin ini bisa tahan seumur hidup. Maka, mau nggak mau kami akan fokus untuk mengadakan vaksin buatan dalam negeri,”
Beberapa waktu lalu, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Indonesia mendapatkan komitmen untuk memperoleh 20 juta dosis vaksin dari Sinovac di akhir tahun ini. Kemudian 250 juta dosis vaksin menyusul di tahun depan.
Adapun untuk kerja sama dengan G42, produsen vaksin itu menjanjikan akan mengirim 10 juta dosis vaksin di akhir tahun ini serta 50 juta dosis tambahan di tahun depan.
“Jadi kurang lebih Insya Allah di akhir tahun ini ada 30 juta dosis vaksin dan di tahun depan ada 300 juta,” kata Erick, Jumat (11/9/2020)