Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berbalik ke Zona Hijau pada Awal Perdagangan Hari Ini

Penguatan IHSG sejalan dengan laju sejumlah bursa Asia lainnya seperti Indeks Hang Seng Hongkong yang menguat 0,18 persen per pukul 09.05 WIB dan indeks Shanghai Composite yang naik 0,15 persen.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah dua hari berturut-turut melemah, indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau berbalik menguat di awal perdagangan Rabu (23/9/2020).

IHSG dibuka di level 4.946,50 dan langsung menanjak 30,91 poin atau 0,63 persen ke level 4.965,00. Sebelumnya pada perdagangan kemarin indeks acuan ini ditutup di level 4.934,09 setelah terkoreksi 1,31 persen.

Adapun, 169 saham terpantau menguat, 27 memerah, dan 121 lainnya stagnan.

Penguatan IHSG sejalan dengan laju sejumlah bursa Asia lainnya seperti Indeks Hang Seng Hongkong yang menguat 0,18 persen per pukul 09.05 WIB dan indeks Shanghai Composite yang naik 0,15 persen.

Sementara itu indeks Nikkei Tokyo terpantau melemah 0,60 persen dan indeks Kospi Korea turun 0,54 persen.

Di sisi lain, bursa Amerika terpantau menghijau. Indeks Dow Jones menguat 0,33 persen dan indeks S&P New York naik 1,05 persen. Kemudian, indeks Nasdaq naik paling tinggi yakni 1,71 persen.

Sebelumnya, analis Artha Sekuritas Dennies Christopher memproyeksi IHSG bakal kembali melemah pada perdagangan hari ini.

“Secara teknikal indicator stochastic melebar setelah membentuk dead cross mengindikasikan trend bearish masih akan berlanjut,” ujar dia dalam riset, seperti dikutip Bisnis, Rabu (23/9/2020)

Pun, pergerakan masih dibayangi oleh semakin tingginya kasus covid-19 dari dalam negeri serta kecemasan investor setelah Sri Mulyani meyakini perekonomian pada kuartal III/20 akan mengalami resesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper