Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penurunan dan menutup sesi I perdagangan hari ini, Selasa (22/9/2020) di zona merah.
Setelah dibuka pada level 4.947,73, IHSG ditutup terkoreksi 0,87 persen ke 4.955,99 pada akhir sesi pertama.
Total transaksi perdagangan saham di akhir sesi I mencapai 6,33 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp3,72 triliun. Investor asing mencatat aksi jual bersih sebesar Rp276,77 miliar.
Sebanyak 93 saham menguat, 298 saham melemah, dan 140 saham stagnan pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Sebagian indeks sektoral terkoreksi dengan penurunan paling dalam dialami oleh sektor agrikultur yang turun 1,89 persen. Menyusul di belakangnya adalah sektor finansial dan pertambangan yang masing-masing terkoreksi 1,35 persen dan 1,24 persen.
Saham emiten perbankan dilego secara besar-besaran oleh investor dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan net foreign sell Rp160,5 miliar disusul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan nilai jual bersih Rp51,2 miliar.
Selanjutnya, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga banyak dijual oleh investor dengan nilai jual bersih sebesar Rp11,4 miliar. Kemudian, PT Gudang Garam Tbk juga menjadi sasaran jual bersih dengan net foreign sell sebesar Rp8,6 miliar.
Sebelumnya, Institution Research Team MNC Sekuritas menjelaskan bahwa dengan tertembusnya level 5.000, maka pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) selanjutnya akan cenderung terkoreksi ke arah 4.920- 4.980.
Hal itu menjadi bagian dari wave [v] pada skenario biru atau bagian dari wave B pada skenario merah.
“Koreksi wave [v] akan terkonfirmasi apabila IHSG turun di bawah 4.753, adapun target koreksi IHSG akan berada pada range 4.500-4.650.,” jelas MNC Sekuritas melalui riset harian.