Bisnis.com, JAKARTA— PT Bursa Efek Indonesia menyematkan tato alias notasi khusus kepada 72 emiten. Separuh dari jumlah itu memiliki masalah ekuitas negatif.
Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki tujuh notasi khusus dengan keterangan yang berbeda-beda. Berdasarkan data hingga Jumat (18/9/2020) pukul 15:00 WIB, ada 72 emiten yang mendapatkan notasi khusus dari otoritas bursa.
Dari jumlah itu, BEI mencatat saat ini terdapat 32 emiten mendapatkan notasi khusus “E” atau ekuitas negatif. Jumlah itu bertambah dari posisi awal Agustus 2020.
Beberapa emiten tercatat juga mendapatkan notasi khusus “E” sekaligus “S” dari BEI. Tato “S” dalam kode saham menunjukkan bahwa laporan keuangan terakhir emiten menunjukkan tidak ada pendapatan usaha.
Adapun, emiten yang mendapatkan notasi khusus “E” dan “S” sekaligus yakni PT Mitra Investindo Tbk. (MITI), PT Magna Investama Mandiri Tbk. (MGNA), dan PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. (JKSW).
Berdasarkan catatan Bisnis, penyebab ekuitas negatif sejumlah emiten beragam. Sejumlah perusahaan kini menyatakan tengah berupaya memperbaiki kinerja keuangan.
Baca Juga
Direktur PT Intraco Penta Tbk. (INTA) Eddy Rodianto menjelaskan bahwa ekuitas tercatat negatif karena akumulasi defisit akibat beberapa faktor. Salah satu penyebab yakni lesunya bisnis pertambangan, khususnya batu bara, sehingga mempengaruhi penjualan perseroan.
“Pandemi Covid-19 juga berdampak kepada kondisi ekonomi dan bisnis serta kinerja seluruh sektor bisnis termasuk bisnis perseroan,” ujarnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, dia menyatakan telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki ekuitas perseroan. Emiten berkode saham INTA itu mengoptimalkan usaha perdagangan alat berat dengan jaringan distribusi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, INTA juga mengembangkan pasar dan diversifikasi produk seperti sektor infrastruktur, perkebunan, dan logistik. Perseroan juga mengajukan permohonan kebijakan relaksasi utang bank perseroan kepada kreditur terkait.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengatakan kondisi perusahaan yang kurang baik berimplikasi ke ekuitas seperti yang dilaporkan oleh BEI. Kerugian yang terjadi setiap bulan berimplikasi terhadap posisi ekuitas perseroan.
Irfan mengungkapkan perseroan berupaya memperbaiki posisi ekuitas perseroan. Langkah yang ditempuh dengan meningkat penjualan serta menekan biaya.
Berikut daftar lengkap emiten yang mendapatkan notasi khusus dari BEI karena memiliki ekuitas negatif hingga Jumat (18/9/2020) pukul 15:00 WIB:
Daftar Emiten yang Memiliki Ekuitas Negatif | ||
---|---|---|
Kode Saham | Nama | Notasi |
MITI | PT Mitra Investindo Tbk. | E,S |
OCAP | PT Onix Capital Tbk. | E |
TAXI | PT Express Transindo Utama Tbk. | E |
ALMI | PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. | E |
MGNA | PT Magna Investama Mandiri Tbk | E,D,S |
TRIO | PT Trikomsel Oke Tbk. | E.D,L |
SIMA | PT Siwani Makmur Tbk. | E,L |
JKSW | PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. | E,S |
UNSP | PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. | E,L |
SQMI | PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. | E |
CMPP | PT AirAsia Indonesia Tbk. | E |
KARW | PT Ictsi Jasa Prima Tbk. | E |
FINN | PT First Indo American Leasing Tbk. | E |
DWGL | PT Dwi Guna Laksana Tbk. | E |
AISA | PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. | E |
ARGO | PT Argo Pantes Tbk. | E |
BTEL | PT Bakrie Telecom Tbk. | E,D,L |
CNKO | PT Exploitasi Energi Indonesia Tb. | E,L |
ABBA | PT Mahaka Media Tbk. | E |
LAPD | PT Leyand International Tbk. | E |
SULI | PT SLJ Global Tbk. | E |
GLOB | PT Global Teleshop Tbk. | E,L |
POLY | PT Asia Pacific Fibers Tbk. | E |
INTA | PT Intraco Penta Tbk. | E |
MDRN | PT Modern Internasional Tbk. | E |
TIRT | PT Tirta Mahakam Resources Tbk. | E |
SAFE | PT Steady Safe Tbk. | E |
GIAA | PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. | E |
ETWA | PT Eterindo Wahanatama Tbk. | E,L |
ZBRA | PT Zebra Nusantara Tbk. | E |
CNTX | PT Centex Tbk. | E |
CANI | PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk. | E |
Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel