Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah pada akhir perdagangan Kamis (17/9/2020) karena investor mempertimbangkan apakah tingkat stimulus yang diberikan sudah cukup di tengah pemulihan ekonomi bertahap.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,84 persen atau 29,48 ke level 2.257,01, sedangkan indeks Nasdaq Composite melemah 1,27 persen ke level 10.910,28 dan Dow Jones turun 0,47 persen ke 27.901,98.
Indeks S&P 500 melemah di hari kedua berturut-turut, meskipun mendapat sejumlah dukungan setelah rebound dari rata-rata pergerakan 50 hari. Sektor teknologi mengalami penurunan terbesar, dengan Apple Inc., FaceBook Inc., dan Microsoft Corp. membebani indeks Nasdaq Composite.
Investor beralih ke obligasi Treasury jangka panjang, menangkap lonjakan singkat imbal hasil menyusul keputusan kebijakan Federal Reserve pada Rabu. Meskipun Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral akan tetap akomodatif setelah melonggarkan kebijakan inflasi, dia tidak memberikan kejelasan mengenai kebijakan tersebut.
Hal itu, bersama dengan kurangnya detail baru tentang rencana The Fed terhadap program pembelian obligasi, memicu aksi jual di pasar saham.
“Masih harus dilihat bagaimana proyeksi jangka panjang dari suku bunga mendekati nol serta jalu inflasi akan benar-benar memengaruhi perekonomian,” kata direktur pelaksana investasi E*Trade Financial Corp Mike Loewengart, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran kembali menurun. Klaim lanjutan juga turun hampir 1 juta pada pekan yang berakhir 5 September.