Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSBB Jakarta Hari Kedua, Rupiah Kembali Menguat

Pada perdagangan Selasa (15/9/2020) rupiah ditutup menguat 35 poin ke level Rp14.845 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp14.890 per dolar AS.
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020).  Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah kembali berhasil parkir di zona hijau di hari kedua penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat DKI Jakarta seiring pelemahan dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (15/9/2020) rupiah ditutup menguat 35 poin ke level Rp14.845 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp14.890 per dolar AS. Ini merupakan penguatan hari kedua berturut-turut pada pekan ini.

Pekan lalu rupiah sempat terancam kembali turun ke level Rp15.000 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan Jumat (11/9/2020) rupiah parkir di level 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.890 per dolar AS. Posisi tersebut merupakan yang terlemah sejak 12 Mei 2020 sebesar Rp14.905 per dolar AS.

Adapun, hari ini rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Yuan China terpantau menguat 0,44 persen, ringgit Malaysia naik 0,35 persen, baht Thailand naik 0,29 persen, peso Filipina menguat 0,21 persen, serta won Korea naik 0,41 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dari sisi global, dolar AS memang tengah melemah pada perdagangan hari ini seiring dengan kabar baik mengenai pengembangan vaksin Covid-19.

Dalam riset hariannya, dia menyebut perkembangan positif akan vaksin membuat persepsi pelaku pasar terangkat dan berbondong-bondong masuk pasar saham, yang kemudian menyebabkan dolar melemah.

Pelaku saham juga tengah mencermati kebijakan bank sentral di beberapa negara pada pekan ini, termasuk pengumuman The Federal Reserve AS tentang kebijakan suku bunga rendah.

Untuk sentimen dalam negeri Ibrahim menyebut pasar telah lega karena pemberlakuan PSBB ternyata tidak terlalu ketat seperti yang diperkirakan. Di sisi lain, data neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus yakni US$2,33 miliar.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,18 persen atau 60,96 poin ke level 5.100.86 pada akhir sesi Selasa (15/9/2020). Laju indeks harus tersungkur setelah mampu rebound dalam dua perdagangan sebelumnya.

“Dalam perdagangan di hari Rabu, mata uang rupiah kemungkinan masih akan berfluktuatif namun di tutup menguat 20-40 poin di level 14.820-14.900,” tutup Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper