Bisnis.com, JAKARTA - Pasar obligasi diperkirakan melanjutkan penguatan jelang lelang Surat Berharga Syariah Negara atau sukuk negara hari ini, Selasa (15/9/2020).
Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melalui riset harian mengatakan bahwa animo pelaku pasar untuk mengikuti lelang sukuk hari ini meningkat seiring dengan diadakannya pertemuan dari sejumlah bank sentral seperti Federal Reserve, Bank Sentral Inggris (BOE), dan Bank Sentral Jepang (BOJ).
"Lelang kali ini bukan saja menjadi lelang sebuah pembuktian bahwa pasar obligasi masih diminati, tapi juga sebagai harapan di tengah situasi dan kondisi PSBB seperti sekarang ini, pasar obligasi Indonesia masih merupakan pilihan bagi para pelaku pasar dan investor," tulis Nico, Selasa (15/9/2020).
Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan total penawaran yang masuk dalam lelang sukuk kali ini berpotensi kembali berada di atas Rp 35 triliun.
Namun demikian, total yang diserap pemerintah diyakini masih berkisar pada area target indikatif Rp8 triliun.
Obligasi jangka pendek bertenor 5 tahun dan 10 tahun disebut masih menjadi pilihan, apalagi di tengah situasi dan kondisi yang penuh dengan tingkat volatilitas sekarang ini.
Baca Juga
Pelaku pasar dan investor diperkirakan menyerap obligasi jangka pendek untuk mengurangi volatilitas pasar, namun dengan adanya potensi pemangkasan tingkat suku bunga Bank Indonesia, obligasi jangka panjang akan menjadi pilihan untuk mendapatkan capital gain secara cepat.
Dengan demikian, PBS 025 yang jatuh tempo 15 Mei 2033 dinilai Nico juga cukup menarik untuk dijadikan tujuan investasi.