Bisnis.com, JAKARTA — J.P. Morgan menyampaikan pasar saham Indonesia bakal terdampak negatif setelah Gubernur DKI Jakarta memutuskan pemberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar mulai Senin (14/9/2020).
Perusahaan keuangan pun merekomendasikan sejumlah saham pilihan yang masih dapat dikoleksi investor, di antaranya ialah saham milik Bos Grup Djarum Budi Hartono.
Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg Selasa (15/9/2020), Tim Analis J.P. Morgan menuliskan kami berhati-hati di pasar saham Indonesia. Kebijakan pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dinilai sebagai kejutan negatif.
J.P. Morgan menyebut target indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir 2020 di level Rp5.250, yang ditetapkan pada April 2020, telah tercapai. Pergerakan indeks telah naik 31 persen sejak posisi terdalam pada Maret 2020.
“Sekarang menyiratkan kenaikan terbatas 1 persen hingga akhir tahun,” tulis Tim Analis J.P. Morgan melalui riset, Selasa (15/9/2020).
J.P. Morgan menilai saat ini menjadi momentum yang tempat untuk merombak posisi atau rekomendasi di sejumlah sektor saham. Bank investasi Amerika Serikat itu menurunkan sektor keuangan, utilitas, dan consumer discretionary dari netral menjadi underweight.
Saham pilihan utama J.P. Morgan untuk masing-masing sektor yakni keuangan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), consumer staples PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), communication services PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), consumer discretionary PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), energi PT United Tractors Tbk. (UNTR), dan real estate PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).
Artinya, dua emiten yang mayoritas sahamnya dikuasai Bos Grup Djarum Budi Hartono dan Michael Hartono masuk ke dalam rekomendasi saham J.P. Morgan.
Seperti diketahui, saham mayoritas TOWR dipegang oleh PT Sapta Adhikari Investama (SAI) yang merupakan perusahaan investasi milik keluarga Hartono. Tercatat per 9 April 2020, SAI memiliki 51,86 persen per 31 Agustus
Budi Hartono dan Michael Hartono juga memiliki saham BCA lewat entitas PT Dwimuria Investama Andalan sebesar 54,94 persen.
Pada penutupan perdagangan Selasa (15/9/2020), saham BBCA anjlok 3,14 persen atau 950 poin menjadi Rp29.300. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp722,39 triliun, terbesar di antara saham lainnya di Bursa Efek Indonesia.
Adapun, saham TOWR hari ini juga melesu 0,48 persen atau 5 poin menuju Rp1.040. Kapitalisasi pasarnya sejumlah Rp53,06 triliun, terbesar di antara emiten menara lainnya.