Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mengumumkan pendirian perusahaan baru yakni PT Kalbe Biotek Indonesia pada Jumat (11/9/2020) lalu.
Berdasarkan keterangan KLBF yang di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Senin (14/9/2020), perseroan bersama dengan entitas anak PT Bifarma Adihulung sepakat untuk mendirikan perusahaan tersebut.
Modal dasar yang digelontorkan untuk mendirikan PT Kalbe Biotek Indonesia adalah sebesar Rp50 juta, masing-masing saham bernilai nominal Rp100.
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 26 persen atau sejumlah Rp13 juta, masing-masing dengan bagian kepemilikan perusahaan sejumlah Rp12,9 juta (99,23 persen) dan Bifarma Adihulung sejumlah Rp100 ribu (0,77 persen).
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan anak perusahaan tersebut didirikan untuk tujuan memperkuat kategori produk bioteknologi.
“Memperkuat kategori produk biotech termasuk didalamnya produk biologi karena perkembangan teknologi biotech sangat pesat ke depan,” ungkap Vidjongtius kepada Bisnis, Senin (14/9/2020).
Baca Juga
Vidjongtius menuturkan bahwa pendirian perusahaan ini berkaitan erat dengan kerjasama perseroan dengan perusahaan asal Korea Selatan Genexine Inc dalam hal pengembangan vaksin Covid-19.
“Betul (berhubungan dengan kerjasama dengan Genexine) untuk mengembangkan produk biologi ke depan dalam cakupan yang lebih luas lagi termasuk research and development, direct manufacturing dan contract manufacturing,” sambungnya.
Ia pun tak menampik bahwa pembentukan perusahaan di bawah payung emiten berkode saham KLBF tersebut nantinya bisa merambah ke produk bioteknologi potensial lainnya.
Disebutkan dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan Lukito Kurniawan Gozali bahwa pendirian perusahaan ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten dan perusahaan publik.
Untuk diketahui, PT Bifarma Adihulung adalah anak usaha perseroan yang bergerak dalam bidang jasa pemeriksaan kesehatan yang didirikan di Jakarta pada tahun 1997 silam.
Persentase kepemilikan saham perseroan atas PT Bifarma Adihulung adalah 100 persen dengan total aset per 30 Juni 2020 sebesar Rp29,9 miliar.