Bisnis.com, JAKARTA - Aksi korporasi berupa penawaran saham umum perdana atau initial offering public oleh PT Soho Global Health Tbk. pada Selasa (8/9/2020), setidaknya membangkitkan kembali gairah emiten farmasi yang tercatat di papan bursa.
Selang beberapa detik setelah resmi melantai, saham emiten berkode saham SOHO tersebut terkena auto reject atas karena mengalami penguatan 24,72 persen atau 450 poin ke level Rp2.270.
Padahal, nIlai transaksi saham SOHO pada hari ini sebenarnya relatif kecil yakni Rp9,53 juta dengan hanya 26 kali frekuensi transaksi.
Adapun, penguatan saham produsen Imboost tersebut diikuti oleh 8 saham emiten farmasi lainnya. Hingga pukul 09.47 WIB, berdasarkan persentasenya, saham PT Merck Tbk. (MERK) ikut menguat 2,33 persen atau 70 poin ke level Rp3.070.
Penguatan saham MERK juga diikuti saham PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) dengan kenaikan harga saham sebesar 2,33 persen atau 60 poin ke level Rp2.640.
Di sisi lain, satu-satunya saham emiten farmasi yang mengalami pelemahan adalah PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dengan penurunan harga saham sebesar 0,62 persen atau 10 poin ke level Rp1.590.
Baca Juga
Sementara itu, berdasarkan besaran transaksinya, penguatan saham emiten farmasi dipimpin oleh PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dengan total transaksi sebesar Rp9,02 miliar, mayoritas aksi jual dan beli dilakukan oleh broker Mirae Asset Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
Aksi korporasi yang dilakukan SOHO pada hari ini setidaknya menambah satu lagi daftar emiten farmasi yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.
Adapun, saat ini, tercatat sebanyak 11 emiten farmasi berada di papan pencatatan bursa dengan 1 diantaranya yakni PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. (SCPI) diberikan stempel suspensi oleh bursa.
Memang, emiten yang bergerak di bidang farmasi tengah menjadi buah bibir selama beberapa bulan terakhir mengingat bisnis yang dijalankan berhubungan dengan upaya mencegah dan mengobati virus mematikan yang berkembang saat ini, Covid-19.
Lebih lanjut, SOHO diketahui melepas sebanyak 114.380.700 unit saham atau setara 13,78 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah pelaksanaan penawaran umum perdana saham perseroan. Dengan begitu, dana segar yang akan diperoleh SOHO adalah sebesar Rp208,17 miliar.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer SOHO Rogelio Paulino Jr La’ O (Cooey) mengatakan seluruh dana hasil IPO akan digunakan SOHO untuk memperkuat bisnis distribusi yang merupakan aset strategis SOHO serta penggerak segmen-segmen bisnis lainnya dalam SOHO.
"Kami berkomitmen untuk mengambil langkah proaktif untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dengan menghadirkan lebih banyak produk dan layanan bagi pasien dan pelanggan, dan terus mengupayakan solusi kesehatan yang lebih baik," ungkapnya dikutip dari rilis pers, Selasa (8/9/2020).
SOHO diketahui telah mencatatkan pertumbuhan penjualan diatas 10 persen selama 3 tahun terakhir, dan mencapai kenaikan 40,7 persen untuk penjualan selama 6 bulan pertama tahun 2020.
Imboost adalah salah satu merek paling bernilai di industri farmasi dalam hal pendapatan dan telah tumbuh rata-rata 25 persen setiap tahun selama tujuh tahun terakhir. Pertengahan tahun 2020, karena konsumen yang dilayani berada dalam kondisi waspada pandemi, Imboost telah tumbuh lebih dari 100 persen.