Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Dolar AS Kembali Dorong Harga Emas

Pada perdagangan Jumat (4/9/2020) pukul 05.59 WIB, harga emas spot naik tipis 0,02 persen atau 0,45 poin menjadi US$1.931,36 per troy ounce.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas mengalami kenaikan seiring dengan koreksi dolar AS, yang membuat permintaan logam mulia sebagai aset aman meningkat.

Pada perdagangan Jumat (4/9/2020) pukul 05.59 WIB, harga emas spot naik tipis 0,02 persen atau 0,45 poin menjadi US$1.931,36 per troy ounce.

Harga emas Comex kontrak Desember 2020 juga meningkat 0,03 persen atau 0,6 poin menuju US$1.938,4 per troy ounce. Adapun, indeks dolar AS koreksi 0,12 persen menjadi 92,739.

Monex Investindo Futures dalam laporannya menyampaikan sebelumnya kenaikan dolar AS menekan laju harga emas. Indeks dolar AS naik untuk hari ketiga berutun terhadap para rivalnya, membuat harga emas menjadi lebih mahal untuk para pemilik mata uang lainnya.

Jumlah pengajuan untuk klaim tunjangan pengangguran AS sebanyak 881.000 orang pada pekan lalu, lebih baik dari estimasi, di tengah pasar tenaga kerja yang masih melanjutkan perbaikan bertahap selama pemulihan akibat pandemi virus corona.

Sebelumnya para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan total klaim akan sebanyak 950.000 orang.

Angka tersebut mencerminkan perbaikan di pasar tenaga kerja serta perubahan metodologi dari Departemen Tenaga Kerja untuk mengatasi faktor musiman.

Keadaan unik yang terkait dengan virus corona, kemungkinan disesuaikan secara musiman yang menyebabkan jumlah klaim pengangguran dilebih-lebihkan selama pandemi.

Meskipun ketika data angka yang disajikan menujukkan penurunan dari pekan sebelumnya, untuk totalnya tidak ada revisi, sehingga mempersulit perbandingan.

Namun, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat bahwa klaim untuk pekan yang berakhir 29 Agustus memang menunjukkan penurunan dari 1.011 juta pada pekan sebelumnya.

Untuk data klaim tunjangan berkelanjutan turun tajam sebanyak 1,24 juta menjadi 13.254 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper