Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) mendadak terkoreksi lebih dari dua persen jelang penutupan perdagangan hari ini, Senin (31/8/2020).
Berdasarkan data Bloomberg per pukul 14.43, IHSG terpantau turun 2,03 persen dari penutupan perdagangan sesi I ke level 5.234,58. Adapun di akhir sesi I indeks parkir di level 5.342,86.
Aksi jual bersih asing pun deras terjadi. Per pukul 13.50, asing tercatat net sell mencapai Rp1,71 triliun di seluruh pasar. Hingga akhir perdagangan, aksi jual bersih oleh investor asing tercatat Rp1,79 triliun.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan sejauh ini belum ada kabar maupun peristiwa yang signifikan yang menjadi sentimen penekan indeks.
Dia mengasumsikan pergerakan indeks yang terkoreksi hari ini akibat tertekan oleh aksi profit taking karena IHSG sudah mengalami penguatan yang cukup signifikan selama bulan Agustus.
Ini karena IHSG sudah di zona overbought dan juga dari segi capital juga masih mengalami outflow, jadi penurunan ini memang sesuatu yang wajar,” tuturnya ketika dihubungi Bisnis, Senin (31/8/2020)
Baca Juga
Adapun untuk jangka pendek, dia memproyeksikan level support IHSG berada di level 5.200. Sehingga jika terjadi penurunan lebih lanjut maka indeks akan menyentuh level tersebut lebih dahulu.
Terpisah, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee juga menilai koreksi yang terjadi hari ini merupakan hal yang wajar mengingat indeks sudah mengalami kenaikan cukup signifikan.
Di sisi lain, dia menyebut perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta juga memberikan sentimen yang kurang baik bagi pasar. Pasalnya, keputusan tersebut memperkuat sinyal bahwa Indonesia akan masuk resesi.
“Jadi pasar merespons dengan koreksi, apalagi sudah naik banyak beberapa waktu belakangan ini,” katanya.